60% Produk Nestle Tak Sehat, BPOM: Selalu Lakukan Cek KLIK
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan pemberitaan soal 60 persen produk Nestle tak memenuhi standar kesehatan pada dasarnya tidak terkait dengan keamanan dan mutu pangan.
Otoritas pengawas pangan dan obat-obatan tersebut menyatakan laporan yang diterbitkan berkaitan dengan pencantuman kandungan gizi produk, khususnya kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) sebagai salah satu faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
“Informasi kandungan GGL merupakan bagian dari pencantuman Informasi Nilai Gizi (ING), yang diberlakukan wajib melalui Peraturan Badan POM Nomor 22 tahun 2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan. Secara global, panduan pencantuman kandungan gizi diatur dalam Codex Guideline on Nutrition Labelling (CAC/GL 2–1985 yang direvisi pada tahun 2017),” tulis BPOM dalam pernyataan resmi, Selasa (8/7/2021).
Lebih lanjut, BPOM juga memastikan selalu melakukan pengawasan keamanan, mutu, dan label termasuk ING melalui sampling dan pengujian. Sehingga BPOM mewanti-wanti bagi pelaku usaha untuk wajib menjamin produk yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu, gizi, dan label.
“BPOM terus menghimbau masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan isu yang beredar. Selalu lakukan Cek KLIK [Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kadaluarsa] sebelum membeli atau mengkonsumsi produk pangan,” tutup BPOM dalam pernyataan.
Nestle sebelumnya mengakui lebih dari 60 persen produk makanan dan minuman-nya tidak memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Hal itu diakui perusahaan setelah dokumen internal perusahaan bocor. Menurut dokumen internal Nestle yang ditinjau Financial Times, hanya 37 persen dari produk perusahaan mendapat peringkat di atas 3,5 dalam sistem peringkat kesehatan Australia.
Merespons kabar tersebut, Head of Corporate Communications PT Nestle Indonesia Stephan Sinisuka mengatakan laporan tersebut mengacu pada analisis yang hanya mencakup sekitar setengah dari portfolio penjualan global produk-produk Nestle. Analisis itu pun tidak mencakup produk-produk gizi bayi/anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan produk kopi.