Ajang Penganugerahan Seni Bandung Contemporary Art Awards Hadir Kembali dengan Tajuk Seventh
Tahun ini ajang penganugerahan seni Bandung Contemporary Art Awards hadir kembali untuk kali ketujuhnya dengan tajuk Seventh. BaCAA menerima submisi dari para perupa Indonesia di bawah 40 tahun. Panel juri yang turut berpartisipasi dalam Seventh BaCAA adalah para profesional di bidangnya, FX Harsono (Perupa, indonesia), Tom Tandio (Direktur Art Fair, Indonesia), Aaron Seeto (Direktur Museum MACAN, Indonesia), Evelyn Halim (Kolektor, Indonesia) dan Wiyu Wahono (Kolektor, indonesia).
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2010, BaCAA telah menjadi stimulus dan berkembang sebagai barometer karir para perupa kontemporer Indonesia. Ajang penganugerahan ini dikelola oleh Artsociates bersama Lawangwangi Creative Space. Seventh BaCAA menawarkan kesempatan untuk mempromosikan karya-karya perupadan lebih lanjut lagi memajukan keterlibatannya dalam dunia seni regional maupun internasional.
Perupa yang memenuhi syarat adalah para perupa berbakat yang telah memamerkan karyanya di galeri seni mapan, ruang seni publik atau ruang seni baru dengan portofolio dan agenda tahunan yang terdefinisi dengan baik. Karya yang diterima adalah karya yang diproduksi antara tahun 2020 hingga 2022. Seluruh karya submisi yang terkumpul akan melalui proses seleksi hingga akhirnya 15 karya finalis akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space.
Saat ini, 15 finalis dari Seventh BaCAA telah terpilih, yaitu Aditya DP & Amajid Sinar, Arief Budiman, Asmo Adji, Candrani Yulis, Fransisca Retno Setyowati, Kartika Oktarina, Muhammad Sabiq Hibatulbaqi, Nesar Ahmad, Oberlan Monre, Patriot Mukmin, Perempuan Pengkaji Seni, Riyan Kresnadi, Rizal N. Ramadhan, Suvi Wahyudianto, dan Victoria Kosasie.
Perupa yang memenuhi syarat adalah para perupa berbakat yang telah memamerkan karyanya di galeri seni mapan, ruang seni publik atau ruang seni baru dengan portofolio dan agenda tahunan yang terdefinisi dengan baik. Karya yang diterima adalah karya yang diproduksi antara tahun 2020 hingga 2022. Seluruh karya submisi yang terkumpul akan melalui proses seleksi hingga akhirnya 15 karya finalis akan dipamerkan di Lawangwangi Creative Space.
Saat ini, 15 finalis dari Seventh BaCAA telah terpilih, yaitu Aditya DP & Amajid Sinar, Arief Budiman, Asmo Adji, Candrani Yulis, Fransisca Retno Setyowati, Kartika Oktarina, Muhammad Sabiq Hibatulbaqi, Nesar Ahmad, Oberlan Monre, Patriot Mukmin, Perempuan Pengkaji Seni, Riyan Kresnadi, Rizal N. Ramadhan, Suvi Wahyudianto, dan Victoria Kosasie.
Secara statistik, kami juga menemukan lebih sedikit representasi perempuan perupa yang mendaftar, dan kami harap kedepannya imbalan penghargaan turut merefleksikan keragaman kita semua. Tiga perupa yang telah terpilih merupakan hasil dari diskusi panjang dan para juri sangat terpukau dengan relevansi karya-karya terpilih dengan situasi kita hari ini,” respon Aaron, salah satu juri Seventh BaCAA.
Medium Berkarya dalam Seni Rupa Kontemporer
Meninjau dari tulisan Ganjar Gumilar dalam BaCAA #6, Medium Konvensional Kontemporer, kini terminologi kontemporer dalam sejarah seni mengarah pada pemampatan ruang-waktu atau sebuah peleburan yang dimungkinkan oleh jejaring komunikasi digital. Pendapat tentang kontemporenitas yang terletak dalam posmodernitas menunjukkan adanya kecenderungan karya-karya kontemporer yang lebih global, inovatif dan antagonistik.
Usaha pemisahan era posmodern dengan kontemporer, menurut Terry Smith, menempatkan Posmodernisme sebagai suatu kecenderungan gaya transisi dari modern ke kontemporer. Menjadikan seni rupa kontemporer dikembalikan pada definisi temporalnya sebagai segala bentuk seni yang dihasilkan saat ini. Seni rupa kontemporer tidak lagi dicari parameter estetiknya untuk menginklusi ataupun mengeksklusi karya seni yang ada.
Tidak ada keberadaan tema yang spesifik yang dijadikan acuan dalam BaCAA. Penganugerahan ini menjunjung pada definisi kontemporer yang disampaikan di atas. Menjadikan medium konvensional bukan sebagai batasan karya-karya yang akan diterima. Seventh BaCAA terbuka atas keberadaan medium-medium kekaryaan digital, seperti karya digital dengan mekanisme Non-fungible Token (NFT).
Tanggal Penting BaCAA
11 Maret — 17 Juni Pembukaan Registrasi Seniman
Pendaftaran melalui www.bacaa.id
1 Juli — 5 Juli Pengumuman 30 Seniman Terpilih
19 Juli — 21 Juli Penjurian Semi Finalis ke Finalis
23 Juli — 25 Juli Pengumuman 15 Seniman Terpilih
12 Agustus — 18 September Pameran Seventh BaCAA