Aksi Keji Pembantaian di Sigi

Tanamtumbuh Media
3 min readDec 1, 2020

--

canadianunderwriter.com

Warga di Desa Lemba Tonga, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, digegerkan dengan pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga. Peristiwa naas tersebut terjadi pada Jumat (27/11/2020) sekitar pukul 09.00 WITA.

Aksi keji yang menewaskan empat orang tersebut dibantai oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Keempat korban tersebut adalah Yasa dan menantunya Pinu serta dua lainnya Naka dan anaknya Pedi. Selain itu, kepolisian menyebutkan kelompok Ali Kalora mengambil juga stok beras hingga 40 kg dan membakar 6 rumah warga.

Pelaku Pembantaian

Pembantaian ini dilakukan oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin oleh Ali Kalora. Diduga kelompok Ali Kalora yang melakukan pembantaian di Sigi Sulawesi Tengah berjumlah 8 orang.

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Suparnoto menyampaikan Ali beserta anggota MIT melancarkan aksi teror beramai-ramai secara acak. Menurutnya, aksi tersebut dilakukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

indopolitika.com

Detik-detik Pembantaian

jatimtimes.com

Anak korban pembunuhan sadis sekeluarga oleh kelompok Ali Kalora Cs menceritakan detik-detik ayahnya dibantai secara sadis. Anak dari korban bernama Yasa itu berhasil melarikan diri dari pembunuhan sadis tersebut.

Sekitar pukul 08.00 WITA, Bunga (nama samaran) bersama keluarganya hendak bersiap-siap untuk berkebun, namun seketika kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) datang dengan membawa parang.

Bunga mengungkapkan, saat kelompok MIT datang, ayahnya langsung disandera keluar rumah dan didudukkan ke tanah. Suaminya yang baru keluar kamar mandi langsung menyusul keluar rumah untuk menyelamatkan ayahnya, namun suaminya juga diminta duduk oleh kelompok MIT.

Saat ayah dan suaminya diminta duduk di tanah oleh kelompok MIT, Bunga hanya menyaksikan dari lokasi persembunyiannya. Dia pun menyaksikan langsung detik-detik ayahnya dibantai oleh kelompok MIT dari tempat persembunyiannya.

Tanpa sadar, bunga langsung berteriak saat melihat ayahnya diperlakukan dengan tidak wajar. “Saya langsung berteriak, itu bapakku mau diapakan, itu bapakku mau diapakan,” ungkapnya.

Namun, kelompok MIT yang mendengar teriakan itu langsung dengan sadis membunuh ayah Bunga. Suami bunga juga dibunuh dengan sadis oleh kelompok MIT.

“Mereka langsung kasih begini bapakku itu (gerek lehernya dari depan). Sudah itu langsung mereka cincang-cincang belakangnya,” paparnya. Bunga dengan panik langsung melarikan diri ke hutan menggendong anak dan adiknya.

Ketakutan Warga

tribunjakarta.com

Sekretaris Desa Lemba Tongoa Rifai mengatakan, korban pembantaian berjumlah empat orang. Mereka diketahui masih satu keluarga. Berdasarkan informasi keempat korban itu adalah kepala keluarga bernama Yasa. Korban lainnya adalah istri Yasa, putri Yasa, dan menantu Yasa.

Saat kejadian itu situasinya cukup mencekam. Bahkan, beberapa warga yang tinggal di sekitar rumah korban lari ketakutan dan memilih bersembunyi ke dalam hutan.

Menyikapi aksi pembunuhan sadis yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal itu sebanyak 150 kepala keluarga di desa tersebut kini diungsikan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan terjadi. Sebab, lokasi pembunuhan tersebut diketahui masih sepi dan berada di tempat terpencil.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet