Alasan Orang Sering di Ghosting Ternyata Ada Teorinya

Tanamtumbuh Media
2 min readJan 27, 2021

--

elitedaily.com

Setelah beberapa kali berkencan, ambisi, cita-cita, dan kepribadian masing-masing orang mulai terbongkar. Dari hal-hal ini beberapa orang mulai memutuskan apakah mereka layak diinvestasikan waktu dan energi atau tidak.

Bukannya memberikan penjelasan kepada calon pasangannya, sebagian orang lebih memilih untuk menghilang atau ghosting dari mereka. Fenomena ghosting ini ternyata membludak seiring bertambah populernya dating app sejak pertengahan 2015.

It’s Not You, It’s Them

Biasanya penyebab dari fenomena ghosting lebih berkaitan dengan orang yang melakukan ghosting ketimbang orang yang di-ghosting. Memutus komunikasi menghindarkan mereka dari mengambil tanggung jawab untuk memberikan penjelasan yang tidak menyenangkan kepada calon pasangan.

Tidak hanya dalam dating, tetapi hasrat untuk menghindari percakapan-percakapan tersebut dapat dijumpai pada pertemanan juga. Seseorang yang berbeda pendapat dengan temannya seringkali memilih untuk diam daripada menghadapi mereka.

Pada dasarnya, manusia membutuhkan keberanian yang besar untuk mengakui kesalahan dan mengakui bahwa mereka telah menyakiti seseorang. Sehingga, ghosting merupakan jalan pintas bagi mereka yang tidak mempunyai nyali untuk mengakuinya.

Toxic Dating Culture

Perkembangan teknologi juga menambah peluang ghosting untuk terjadi. Berdasarkan penelitian, banyaknya ‘pilihan pasangan’ di dating app dapat membuat setiap orang tampak lebih mudah tergantikan.

Ditambah apabila calon pasangan tersebut tidak memiliki koneksi di lingkaran sosial, ataupun tidak saling kenal dari lingkungan kerja dan kuliah, seseorang akan merasa lebih mudah untuk berhenti membalas chat dan telfon kita. Hal ini menyebabkan budaya dating yang serba cepat sehingga sulit untuk memutuskan apabila orang tersebut benar-benar cocok untuk kita atau tidak.

Mencari Pasangan yang Sempurna

Banyak orang menganggap bahwa berkencan adalah cara untuk menemukan jodoh sehingga mereka menjadikan ini sebagai ajang penelusuran pasangan ideal.

Orang-orang ini tidak percaya bahwa hubungan bisa tumbuh dan berubah, atau ketertarikan bisa menjadi semakin dalam seiring berjalannya waktu. Mereka tidak memiliki growth mindset terhadap hubungan.

Mereka yang mempunyai pola pikir seperti ini lebih cenderung untuk ghosting ketika mereka memutuskan bahwa orang yang mereka kencani tidak 100 persen tepat untuk mereka. Namun sebaliknya, orang yang percaya bahwa ketertarikan dapat tumbuh dan berkembang, cenderung tidak ghosting calon pasangannya.

Let Them Go

Ketika kamu di-ghosting, bukan berarti ada sesuatu dari kamu yang kurang ataupun tidak layak bagi mereka. Justru malah menunjukkan bahwa dia tidak memiliki keberanian untuk mengatasi ketidaknyamanan emosi mereka, mereka tidak paham akan dampak dari perilaku mereka, atau lebih lagi mereka tidak peduli.

Bagaimanapun, mereka telah memberikan kamu kode yang sangat keras bahwa mereka tidak mampu untuk untuk menjalani hubungan sehat dan dewasa denganmu. Jadilah orang yang lebih baik, dan biarkan mereka pergi dengan tenang. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet