Apakah Kita Bisa Bersaing dengan Teknologi Kecerdasan Buatan?
Teknologi kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang digadang sebagai teknologi masa depan, sebab akan mampu menghadirkan berbagai kemudahan bagi masyarakat, baik individu maupun organisasi atau perusahaan. Hal ini menyebabkan manusia tidak hanya bersaing dengan sesama manusia melainkan juga dengan robot dan mesin yang semakin menguasai lapangan pekerjaan.
30 tahun ke depan, robot dan komputer akan mengambil alih banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia, tetapi itu tidak berarti kesuraman dan malapetaka.
Di fase awal kemunculannya, yang saat ini masih masyarakat Indonesia dan sejumlah negara lain alami, kehadiran teknologi AI menjadi momok, sebab dinilai menghilangkan lahan pekerjaan mereka.
Namun sejumlah ahli menyebut bahwa kehadiran teknologi AI ini bukan hal yang dapat dielakan, sebab tidak akan pernah mampu menggantikan manusia. Pasalnya, manusia memiliki banyak keunggulan dibanding mesin, salah satunya dan yang paling utama adalah kreativitas.
Mempersiapkan Diri
Untuk menghadapi ancaman transformasi digital yang didukung oleh teknologi AI, manusia perlu mempersiapkan diri dalam tiga hal.
Hal pertama adalah menghindari berkompetisi dengan AI di bidang yang paling dapat mereka lakukan dengan baik, salah satunya yaitu memproses informasi. Hal kedua adalah dengan mengembangkan kemampuan dalam hal yang hanya dapat dilakukan manusia dengan cakap.
Sedangkan hal ketiga, penting bagi manusia untuk menyadari bahwa manusia merupakan ujung tombak dan kehadiran teknologi AI tidak menjadikan manusia sebagai pihak tanpa kemampuan atau cacat.
AI Sebagai Pembantu
Teknologi AI hanya akan menggantikan peran manusia dalam pekerjaan yang repetitif atau berulang. Manusia harus meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat bersaing dengan AI, salah satunya di bidang berpikir kreatif.
Bidang ini disebut sejumlah ahli menjadi salah satu ranah yang tidak akan bisa dilakukan teknologi kecerdasan buatan sebaik kemampuan manusia. Selain itu, dengan peningkatan kemampuan ini, manusia justru akan dapat memanfaatkan AI untuk keuntungan mereka.
AI dalam bisnis juga memungkinkan bisnis dalam mempercepat inovasi mereka, serta meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Ubah Cara Belajar
Di era saat ini, belajar tidak lagi hanya sekadar konten dan pengetahuan, namun telah mengacu pada pengalaman dan pengaplikasian.
Pengalaman dan pengaplikasian menjadi hal penting baru di era Revolusi 4.0 ini. Ahli dan praktisi menyadari pembelajaran secara keseluruhan tidak hanya sekadar pelatihan formal, namun juga terkait dengan belajar dengan pihak lain dan secara dapat pengalaman di pekerjaan.
Dan kemampuan untuk belajar, yaitu keinginan dan kapabilitas untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan industri sehingga dapat dipekerjakan dalam jangka waktu panjang, menjadi hal penting untuk mencapai kesuksesan, baik bagi perusahaan maupun individu.