Berkain Bukan Asal Berbicara Datang Ke Pesta Pernikahan Kainku Mungkin Tak Semahal Budaya Nusantara

Tanamtumbuh Media
2 min readAug 14, 2021

--

Sumber: Womantalk

Oleh: Ayu Juanda Putri

Bicara tentang Indonesia, apa yang mungkin terlintas dalam pikiran kalian? Apakah makanan yang kaya akan rempah? Masyarakat yang ramah dan murah senyum? Negara yang punya ragam kepualauan? Atau batik yang menjadi kain pakaian wajib dan resmi di sekolah, bekerja, dan acara kondangan?

Mendengar kain batik mungkin sudah ramah di telinga masyarakat Indonesia maupun dunia. Jenis bahan pakaian ini sudah hadir sejak zaman nenek moyang dan menjadikan UNESCO menyatakan penetapan batik sebagai warisan kebudayaan asli Indonesia sejak 2 Oktober 2009. Tak hanya batik, warisan budaya lainnya seperti alat musik angklung sampai kuliner khas Minangkabau yaitu rendang juga telah mendapatkan pengakuan internasional.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyaknya pulau. Hal ini melahirkan beragam warna seni budaya dari berbagai wilayah daerah. Sama halnya dengan kain batik. Tercipta dari tanah Jawa yakni Yogyakarta, batik mempunyai ciri yang berbeda : warna, pola, corak, teknik pembuatan, dan asal daerah pembuatnya. Bisa jadi kebanyakan orang selama ini hanya tahu kain identik dengan corak flora dan fauna yang di kreasikan bentuknya. Ternyata tidak demikian.

Secara singkat, hal diatas menunjukan kain pun mempunyai filosofinya. Tak heran jika penggunaan kain nusantara khususnya dalam berbusana dikenakan untuk keperluan formal. Katakanlah saat duduk di bangku sekolah adanya penetapan seminggu sekali mengenakan baju batik. Beberapa perusahaan juga memberlakukan karyawannya untuk memakai batik, setidaknya seminggu sekali terlepas dari adanya penyelenggaran event. Apalagi saat menghadiri acara kondangan, mau pria atau wanita terbesit memilih kain batik untuk busananya. Termasuk sederhana namun terkesan resmi dan elegan.

Mungkin saat seseorang mencoba keluar dari kebiasaan ini akan mengundang perhatian mata dan opini. Jarang juga mungkin terpikirkan oleh kita untuk mengenakan kain sebagai gaya berpakaian. Berbicara tentang faktor tentunya banyak. Bisa jadi karena harga yang variatif mulai dari yang murah sampai mahal hanya untuk kain, sudah terbentuk citranya untuk digunakan sebagai bahan dasar busana formal, atau mungkin berbusana western modelnya lebih kekinian dan timbul anggapan memakai kain sangat kuno.

Terlepas dari kain batik, sebenarnya kain nusantara masih beragam macam jenisnya dan tidak kalah indahnya untuk dibilang kuno. Seperti yang sudah dibicarakan di awal, setiap daerah asal pembuat kain mempunyai ciri yang menjadi pembedanya. Siapa yang tidak mengenal kain Ulos? Kain yang menjadi salah satu karya budaya paling populer di daerah Sumatera Utara ini. Adapun beberapa diantaranya kain Songket dari kebudayaan Melayu, kain Sasirangan dari Banjar, Kalimantan, kain Tenun dari Nusa Tenggara, dan kain Tapis dari daerah Lampung.

Lagipula mix and match kain nusantara pun bisa dibuat tanpa mengurangi makna dan nilai dari kain tersebut. Bukankah hal tersebut juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan?

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet