Berkenalan dengan Adat Betawi di Setu Babakan
Oleh: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Perubahan kehidupan sosial yang pesat merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Seiring perkembangannya, banyak hal yang akhirnya harus mengalah untuk bisa memberi ruang kepada sesuatu yang lebih baru. Namun, hal ini tidak bisa dibiarkan terjadi bagi adat istiadat setempat. Dalam hal ini adalah kebudayaan dari suku Betawi.
Suku Betawi sebagai suku bangsa yang berdiam diri di DKI Jakarta, adalah salah satu suku dari 1300 lebih suku yang terdata di Badan Pusat Statistik (BPS). Keberadaannya kini mulai harus diperhatikan secara lebih. Apalagi, salah satu pertunjukan tradisional dari suku Betawi, ondel-ondel, sudah mulai bergeser perannya.
Jika kamu masih bertanya-tanya bagaimana caranya agar bisa memperhatikan secara lebih, kamu tidak perlu khawatir. Satu langkah mudah adalah dengan mulai menimbulkan kepekaan dan kepedulian pada diri masing-masing. Dari situ, keinginan untuk bisa ikut andil dalam melindungi dan melestarikan kebudayaan dari suku Betawi akan timbul dengan sendirinya.
Dari sekian banyak tempat yang menyediakan sarana informasi mengenai kebudayaan Betawi, ada satu tempat, nih, yang memiliki daya tariknya tersendiri. Tempat itu adalah UPK-PBB Setu Babakan! Tempat ini terletak di Jl. Situ Babakan №18, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kenapa tempat ini memiliki daya tariknya tersendiri? Karena tempat ini memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, lho. Di sini, pengunjung bisa belajar banyak mengenai kebudayan Betawi di tempat yang mereka sebut sebagai Museum Betawi. Di museum itu, terdapat benda-benda tempo dulu maupun replika yang pernah digunakan masyarakat Betawi.
Soal kebersihan museum ini tidak perlu diragukan lagi, deh! Soalnya, Museum Betawi sudah mengantongi sertifikat ‘Indonesia Care’ berbasis CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan)) dari Kemenparekraf.
Eits, tidak sampai situ saja, kawan. Setu Babakan juga memiliki replika kampung betawi. Di situ terdapat beberapa bentuk Rumah Tradisional Betawi. Replika ini mereka bagi menjadi tiga bagian, yaitu Betawi Pesisir, Betawi Tengah dan Betawi Pinggir. Selain bangunan, area tersebut juga dilengkapi dengan tanaman khas Betawi. Hah? Suku Betawi punya tanaman khas? Punya, dong!
Selain destinasi untuk mengedukasi, Setu Babakan juga menyediakan wahana air untuk pengunjungnya yang ingin mengelilingi danau Setu Babakan. Danau ini merupakan danau buatan dengan area 30 hektar dengan kedalaman 1–5 meter di mana airnya berasal dari Sungai Ciliwung.
Di danau Setu Babakan, pengunjung bisa melakukan wisata air dengan menaiki sepeda air dan perahu naga. Menyenangkan sekali bukan? Sore hari saat matahari mulai terbenam, mengayuh sepeda air dengan seksama di tengah danau. Pengalaman yang mengasyikkan!
Perut tiba-tiba keroncongan di tengah-tengah permainan? Tenang saja! Di Setu Babakan, ada beragam kuliner yang siap disantap oleh para pengunjung. Makanan lezat seperti kerak telor, taoge goreng, hingga laksa, bisa dinikmati dengan nyaman.
Belum afdol, nih, kalau pulang belum bawa oleh-oleh. Di Setu Babakan, pengunjung bisa membeli souvenir yang dijual di situ dan saat membeli, pembeli juga turut mendukung kebersihan lingkungan. Karena barang yang dijual memanfaatkan barang bekas untuk barang siap pakai.
Soal tiket masuk juga tidak perlu dikhawatirkan. Wisatawan yang berkunjung di Kawasan Setu Babakan ini tidak dikenai biaya tiket masuk. Pengunjung hanya dikenakan tarif parkir kendaraan berkisar Rp2.000-Rp5.000.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman Instagram Setu Babakan di @upkpbb_setubabakan