Berkenalan dengan Konsep Kesederhanaan Mindfulness

Tanamtumbuh Media
2 min readNov 3, 2020

--

incmagazine.com

Pernahkah kalian merasakan perang dengan diri kalian sendiri? Perang yang terjadi perdebatan monolog antara hati dan pikiran kita sendiri. Pada saat kita perang dengan diri kita sendiri, kita jarang mengetahui kapan kita akan menang. Hasil dari perang dengan diri sendiri ini mengakibatkan sekiranya 300 juta orang mengidap depresi. Banyak orang yang stress dan depresi akibat kecemasan akan dirinya sendiri yang berujung bunuh diri.

Banyak orang kehilangan harapan karena mereka tidak dapat menemukan perhatian orang lain dalam apa yang mereka alami. Mereka sering lupa untuk percaya pada orang terakhir yang selalu bisa mereka andalkan, yaitu diri mereka sendiri.

Saat kita sedang ada diposisi itu, penting untuk kita berhenti sejenak dan menilai pandangan kita tentang kehidupan. Konsep mindfulness saat ini dipercaya mampu menjaga kesehatan mental. Bahkan, NHS menyatakan praktik mindfulness sebagai cara efektif untuk membuat orang lebih memperhatikan pikiran, perasaan dan dunia sekitarnya.

Namun, sebelum mempraktikannya, kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan mindfulness.

Mindfulness sendiri adalah kemampuan dasar manusia untuk bisa selalu sadar dengan kondisi saat ini, apa yang sedang kita lakukan. Tidak berlarut-larut dengan memori masa lalu dan tidak terus menerus melamun tentang keinginan di masa mendatang.

Kunci dari mindfulness sendiri adalah mindset kita melihat dunia. Kita harus dapat menciptakan dunia kita sendiri dengan memilih bagaimana kita ingin melihatnya, bukan dengan penilaian, tetapi hanya dengan pikiran terbuka, penerimaan, pengampunan, dan rasa syukur.

Mindfulness sendiri memiliki dasar biologisnya, bukan hanya sekedar kita berfikir positif dan mengaplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Secara biologis sendiri mindfulness terbukti akan berkontribusi ke bagian kita sendiri dan how you fulfilled your own prosperity by yourself. Hal ini dinamakan neuroplasticity.

Neuroplasticity ini umpamanya kita membuat jalur neuron baru, dimana dari latihan-latihan untuk melatih mindfulness ini kita dapat membentuk suatu respon terhadap beberapa hal yang akan terjadi tidak menurut kebiasaan kita, melainkan dengan keputusan kita. Jadi, kita akan memutuskan sesuai dengan alam sadar kalian. Karena terkadang kita merespon segala sesuatu itu dengan proses autopilot. Jadi, kita akan bisa lebih berpikir seperti apa kita akan bertindak dan jadi tidak seimpulsive itu.

Jadi, bila kita sering berpikir tentang apa yang akan terjadi dan apa yang sudah terjadi dimasa lalu, kita akan stay in the present moment. Karena yang paling penting adalah apa yang kita lakukan hari ini.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet