Bersikap Setara Lewat Urban Brutalism Girl oleh Astorps
Isu kesetaraan gender masih terus berhembus meski sesekali buyar oleh peristiwa-peristiwa besar di negeri ini. Perempuan masih menjadi perhatian yang serius di sudut-sudut kota yang memfokuskan pergerakan humanisme kepadanya. Yass, perempuan masih memerlukan perjuangannya dalam menggapai kesetaraan, membutuhkan advokasi dalam kasus-kasus yang mencederai hak dan derajat keperempuanannya.
Perkenalan kami dengan Astorps, udah jadi notifikasi baru berbicara soal kesetaraan gender. Lewat #urbanbrutalismgirls, Astorps membuat bentuk manifestasi dalam melihat fenomena perempuan-perempuan yang hadir di ibu kota hari ini. Melihat bagaimana mereka bekerja, mendengar bagaimana mereka bercerita dan merasakan apa yang mereka rasakan.
“Tentunya, perempuan-perempuan yang gue lihat adalah perempuan-perempuan yang berada di sekeliling gue, karena menurut gue ketika sesuatu lahir dari lingkungan terdekat atau lahir dari diri sendiri itu akan lebih realistis” Ujar Astorps
Astorps selalu tertarik dengan perempuan-perempuan yang sebenarnya secara tersirat menerapkan equality tanpa perlu berteriak soal kesetaraan, perempuan yang secara alami menyama ratakan diri mereka dengan laki-laki dengan cara memilki sikap.
Astorps juga menambahkan, #urbanbrutalismgirls adalah sebuah sikap, hal ini untuk menghadapi ketidak setaraan dengan sub atau “jalur belakang” nya. Istilahnya, kenapa harus lewat pintu depan kalau mau keluar rumah juga bisa lewat pintu belakang atau bahkan jendela?
Kekaryaan Urban Brutalism Girls sering ia suarakan melalui medium illustrasi, ia juga sangat berantusias dengan literasi dan magazine. Untuk penggambaranya, sangat beragam visual perempuanya dari semua gambar berbeda tiap karakternya.
Sebagai contoh, awamnya adalah pekerjaan keras didominasi oleh laki-laki, hasil jeripayahnya dipakai buat menikmati hidup ataupun ditabung.
“Dalam realitasnya, melihat ada temen gue perempuan dia jadi pekerja keras dan uang keuntunganya di gunakan untuk survive, untuk dia biaya makan dan biaya kuliah” ujar Astorps
Perkenalan kami ditutup dengan ucapan dari Astorps bahwa kita sebagai perempuan tidak perlu gembar gembor soal kesetaraan gender.
“Buat gue itu adalah Urban Brutalism Girls karena secara harafiah, Urban Brutalism Girls berarti perempuan kota yang brutal. Temen-temen gue menerapkan itu dalam hidup dia. Hasilnya, mereka anggap setara dengan laki-laki tanpa perlu mengembar gemborkan keseteraan” ujar Astorps