Catcalling si Musuh Perempuan
“Hi cantik!”, “Kiw, cewek nengok dong”, “Bisa kali nomor WhatsApp nya.”, “Sendirian aja nih? Mau ditemenin nggak?”
Kalimat di atas kurang lebih sering kita dengar di beberapa tempat seperti pinggir jalan misalnya, warung dengan banyak orang yang nongkrong, atau bahkan di kampus. Tapi apa sebenarnya maksud dari kalimat-kalimat di atas? Apa sebenarnya catcalling itu?
Catcalling diidentifikasi dengan penggunaan kata-kata tidak senonoh, ekspresi secara verbal maupun non verbal yang kejadiannya di tempat publik. Secara verbal catcalling dilakukan dengan bersiul atau mengomentari penampilan seseorang. Ekspresi non-verbal juga termasuk lirikan atau gestur fisik yang bertindak untuk memberikan penilaian atas penampilan seorang wanita. Singkatnya catcalling adalah bentuk pelecehan seksual secara verbal yang berkedok pujian.
Ternyata catcalling bukan hanya dilakukan oleh kaum laki-laki kepada perempuan loh, tapi juga sebaliknya. Berdasarkan Survei Nasional Pelecehan Seksual di Ruang Publik atau KRPA, 64% dari 38.766 perempuan menjadi korban pelecehan secara verbal dan 11% dari 23.403 laki-laki serta 69% dari 45 gender lainnya juga pernah mendapat pelecehan secara verbal. Survei ini menunjukkan bahwa setiap orang bisa jadi korban catcalling tidak memandang gender mereka.
Selain kalimat-kalimat berkedok pujian, biasanya ada gestur yang diikutsertakan dari para catcaller ini yaitu lirikan atau main mata, bisa juga berupa siulan. Ini tentu saja membuat para korban menjadi tidak nyaman, bahkan tidak jarang banyak korban yang tidak berani melawan. Kimberly Fairchid melakukan studi pada 2008 menyatakan bahwa seseorang yang berani mengkonfrontasi pelakunya tidak akan mendapat dampak negatif dibanding orang-orang yang membiarkannya berlalu begitu saja.
Tidak sedikit orang-orang yang memilih membiarkannya kemudian berlalu begitu saja, ada banyak alasan mengapa mereka lebih memilih diam salah satunya adalah kekhawatiran akan si pelaku melakukan hal yang lebih berani lagi. Akan muncul perasaan terancam bagi seseorang jika berada di tempat umum bahkan banyak orang.
Satu hal penting yang membatasi itu adalah catcalling atau bukan adalah sebuah consent atau persetujuan dari dua belah pihak. Menjaga pandangan dan ucapan merupakan salah satu bentuk menghargai seseorang, bukan hanya untuk laki-laki tetapi juga perempuan.