Cerita Soal Keindahan Malam ala Jason Mozes
Industri musik Indonesia dibanjiri musisi-musisi pendatang baru, memberikan warna dalam skena musik lokal, salah satunya Jason Mozes. Setelah merilis debut pertamanya bertajuk ‘Senandika’ pada 2020 lalu. Di Awal tahun 2021 ini dia melahirkan sebuah karya berjudul ‘Rembulan & Malam’.
Jason mengatakan bahwa dirinya sangat terinspirasi musisi-musisi kawakan dalam menciptakan karyanya kali ini. Sebut saja seperti Nadin Amizah, Petra Sihombing, Sal Priadi, Yura Yunita, dan Kunto Aji.
Referensi tersebut cukup berpengaruh dalam karya barunya ini, Bahasa Indonesia yang baku membuat lirik lagu tidak sengaja terdengar sangat puitis. Jason mengaku hanya butuh 3 hari untuk menulis lirik. Menurutnya, ini adalah proses penulisan lagu tercepat yang pernah ia lakukan.
“Berawal dari iseng ngulik gitar untuk pertama kali, terus aku menemukan beberapa chord yang terasa nyambung sampai akhirnya aku buat liriknya sampai aku buat liriknya” ungkap Jason.
Lirik puitis adalah formula yang tepat untuk memicu para pendengar menginterpretasikan lagu ini sesuai pemahaman mereka. Tak mudah untuk menulis sebuah lirik puitis. Namun, Jason mampu membuktikan kepiawaiannya dalam menulis single terbarunya.
Lantaran berusaha menggambarkan indahnya malam dari sudut pandangnya sendiri, Jason membuat lagu ini di malam hari. Rasanya cukup berhasil gambaran keindahan malam yang ditangkap Jason dalam proses pembuatan lagu ini.
“Bulan tidak akan bersinar, jika malam tidak kunjung datang” sebenarnya adalah rangkuman dari lirik lagu “Rembulan & Malam” ini.
Jason Mozes semakin memantapkan langkahnya untuk mengarungi blantika musik Indonesia. Diapun mengatakan, selepas merilis lagu ini, dia akan kembali merilis single terbarunya dalam waktu dekat sekaligus mempersiapkan mini album debutnya yang dikabarkan sedang dalam proses pembuatan.
