Demo Ditolak, Dukun Bertindak

--

detiknews.com

Demontrasi menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) tak hanya dilakukan oleh kelompok buruh, aktivis lingkungan, dan mahasiswa saja. Sekelompok “dukun santet” pun terlihat di antara kerumunan unjuk rasa di sekitar kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).

Para “dukun santet” itu berpakaian serba hitam. Di leher mereka tergantung tulisan “dukun dari Banten”, “dukun dari Banyuwangi”, “dukun Gunung Kawi”, hingga “dukun Gunung Kidul”.

Sambil duduk bersila, mereka nampak membacakan mantra dan mengirimkan santet kepada anggota DPR, sesekali tangan mereka diangkat ke atas, sesekali tangan mereka bergerak ke atas tunggu bekaran kemenyan.

Tak hanya itu, di samping mereka ada pula sekelompok orang yang menandu sebuah keranda ditutup kain putih bertuliskan “Hati Nurani DPR”.

Rupanya, para “dukun santet” itu hanya sedang melakukan aksi teatrikal. Mereka merupakan demonstran dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI). Tak jauh dari mereka orator yang berada di atas mobil komando mengatakan bahwa UU Cipta Kerja akan merugikan pekerja dari berbagai macam sektor.

wartakota.com

Kata sang orator, teatrikal itu merujuk pada usaha mengalahkan pejabat yang mengesahkan UU Cipta Kerja.

Lanjut dia, teatrikal dilakukan untuk mengusir setan yang ada di kepala anggota DPR.

“Ritual ini satu-satunya mengalahkan pejabat dalam UU Omnibus Law. Kalau dukun santet sudah turun, jangan salahkan kami,” lanjut orator.

“Ayo kita tiup ubun-ubun anggota DPR untuk mengusir setan yang ada di tubuh anggota DPR. Kita tidak usir orangnya, tetapi kita usir setannya,” tutup dia.

Di lokasi yang sama, massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) turut berkumpul menyampaikan orasi penolakan UU Cipta Kerja.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet