Dwipameran Tunggal Dua Seniman Asia
ROH menampilkan dwipameran tunggal seniman Indonesia, Davy Linggar, bertajuk Aperture dan seniman Singapura, Heman Chong, bertajuk Labyrinths (Libraries).
ROH adalah galeri seni yang diinisiasi pada 2014 dengan tujuan melayani ekosistem seni Indonesia melalui konsistensi program lokal sekaligus pemeliharaan dialog yang lebih luas dan tak berbatas. ROH dengan senang hati menghadirkan Aperture dan Labyrinths (Libraries), dwipameran tunggal yang berurutan menampilkan karya-karya Davy Linggar (l. 1974, Jakarta) di Galeri Apple dan Heman Chong (l. 1977, Malaysia, besar di Singapura) di Galeri Orange. Ini merupakan pameran tunggal pertama bagi kedua seniman di galeri ROH.
Dalam pameran tersebut, Linggar menaruh titik berat pada eksplorasi lukisan-lukisan kecil. Karya-karya yang disuguhkan berniat memahami hubungan antar dirinya dengan memori-memori tertentu yang bersinggungan dengan waktu dan tempat yang tertuang pada karyanya. Komposisinya banyak menampilkan kejelian fotografis dan sebagian lainnya memasukan elemen abstraksi dan guratan pensil di atas lukisan
Sejumlah lukisan, seperti Vogue, Respite, dan Lustrate sengaja dibuat monokromatik, menyajikan permainan antara kontras mentah dan tekstur sebagai titik fokusnya, boleh jadi berniat merujuk pada karya fotografi hitam-putih Linggar. Karya lain seperti Journey, Vague, Bliss, Rapture, diekspresikan dalam warna yang lebih alami dan organik — coklat, hijau, dan krem — yang merespon karakter panel kayu lukisan. Perjalanan menuju dunia penuh warna beroleh corak pastel pada Jolly dan Sheer dan hinggap di titik ujung pelangi pada Jaded dan Boiling
Selain dari aspek-aspek di atas, ada banyak kemungkinan merasuk ke dalam Aperture, karena setiap lukisan berbicara banyak. Menilik ide dalam sebuah potret dan meninjaunya dalam konteks hari ini atau bagaimana gambar-gambar itu mewakilkan gaya hidup kosmopolitan masa kini adalah dua dari banyak jalan menerka karya-karya di pameran ini. Pada saat yang sama, Linggar mungkin berniat mengundang pengunjung untuk mengalami lukisan-lukisannya dalam kedekatan yang amat manusiawi. Untuk mempelajari cara melihat Aperture dengan pikiran, serta merasakan hal-hal di luar pemahaman yang hadir dalam lukisannya.
Praktik berlapis dan transdisipliner kesenian Heman Chong banyak mengungkap kerumitan sosio-politik dunia kita. Labyrinths (Libraries) berkisar di antara sejumlah seri karya yang membuka pemahaman atas kerumitan-kerumitan yang menyelimuti kekaryaannya dan karya dalam beberapa format berbeda, termasuk instalasi, lukisan, dan performans.
Labyrinths (Libraries) adalah sekumpulan gambar yang menyerupai peta-peta ruangan, yang terbangun dari petak-petak sempit. Ruang-ruang ini amat tertata, dengan hampir tak ada sisa untuk improvisasi. Garis-garis horizontal dan vertikal memenuhi permukaan lukisan, membentuk jalan yang ditentukan dalam benak kita tanpa harus beranjak lepas. Di dalam setiap perpustakaan, kita dapat menemukan buku-buku dengan banyak gagasan berseberangan. Karya lukis ini mereka tentang keragaman dan hubungan antara buku dengan ruang antara sebagai lanskap kehidupan kita masa kini. Bahasa visual dalam setiap lukisan yang ditemukan pada Labyrinths (Libraries) adalah getaran konstan antara ruang positif dan negatif; memantik ketertarikan dalam memikirkan bagaimana gagasan dapat dengan mudah diselubungi atau disembunyikan di balik gagasan lainnya.
Aperture dan Labyrinths (Libraries) buka pada 11 Desember 2022 hingga 12 Februari 2023. Ikuti akun Instagram @rohprojects atau hubungi info@rohprojects.net untuk informasi lebih jauh mengenai waktu operasional dan publikasi program publik.