Kemerdekaan Indonesia Yang Kini Diuji Oleh Penjajahan Tak Kasat Mata

Tanamtumbuh Media
2 min readAug 17, 2021

--

Sumber: Good News From Indonesia

Oleh: Ayu Juanda Putri

Hari ini, tanah air Indonesia akan memperingati momentum bersejarah yaitu Hari Kemerdekaan ke-76 yang jatuh pada 17 Agustus 2021. Simbol dari keberhasilan dan kemenangan Indonesia bahwa telah keluar dari siksa cengkraman penjajah asing. Setelah masyarakat bersama bahu membahu melewati rintangan panjang, sekarang Indonesia pun bisa menentukan nasib bangsa tanpa campur tangan negara lain.

Menolak lupa, apakah benar saat itu Indonesia patut untuk disebut sebagai negara merdeka sedangkan nampaknya ada dibawah tekanan negara penjajah? Tak serta merta merdeka, tanah air menerima pengakuan secara de facto dan de jure. Pembacaan naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno yang didampingi Drs. Moh. Hatta yang bertujuan untuk mengumumkan kemerdekaan adalah bentuk dari de facto. Kemerdekaan yang seraya didukung dan diakui secara internasional: Mesir, Syiria, Iraq, dan Saudi Arabia adalah bentuk dari de jure. Negara Indonesia resmi dinyatakan merdeka.

Kilas singkat sejarah ini, sontak mengingatkan kita setiap Agustusan. Awal bulan Agustus yang membuat kita menancapkan bambu panjang yang diikat bendera merah putih di halaman rumah. Gelas plastik yang sudah di cat merah putih digantung berjajar antar tiang. Informasi lomba yang disebar lewat pesan grup Whatsapp. Tak lupa panitia juga bersuara lewat toa berkeliling di sekitar rumah.

Sampai negara pun turut mengadakan upacara bendera besar — besaran. Melibatkan beberapa insan muda dari seluruh wilayah Indonesia sebagai petugas. Dimeriahkan sekelompok pesawat jet tempur yang beraksi menghiasi acara upacara. Ini beberapa diantara banyak cara sebagai bentuk perayaan kemerdekaan Indonesia sebelum pandemi Covid-19 membatasi mobilitas masyarakat.

Tak berarti pandemi pun dijadikan alasan sebagai penghambat untuk memaknai kemerdekaan yang didapat dengan jerih payah para pahlawan. Saat ini pun, kita mengemban tanggung jawab untuk melanjutkan serta mempertahankan kemerdekaan. Walau pahit mengetahuinya dan terlebih untuk masyarakat, mungkin terlintas saja memikirkan nasib negara saat mendekati hari kemerdekaan.

Atau hanya menekan tombol like dengan jumlah banyak di postingan atlet Olympic 2020 yang membawa medali dan momen wisuda Maudy Ayunda di Oxford University di media sosial. Kita pun bisa dengan hal — hal yang kecil. Terlepas dari para petinggi yang berkontribusi sesuai amanat diberikan negara.

Jika dikatakan sudah tidak ada lagi jajahan dari negara asing, tidak juga demikian. Cara menjajah dahulu memang sangat nampak oleh mata, namun cara seperti itu sangat minim di era reformasi ini. Tidak disadari, sedikit demi sedikit bangsa ini pun mulai digerogoti oleh pengaruh budaya luar maupun negara ini sendiri.

Faktanya Indonesia masih termasuk negara berkembang. Boleh menganggumi keberhasilan negara maju, namun tak lupa akan tanah air sendiri. Dan juga Jangan sampai berkelahi dengan negara sendiri.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet