Kenyataan yang Berkata Lain Apa yang Kita Harapkan
Pernah ga kalian punya suatu harapan maupun tujuan, namun kenyataan meleset bahkan kita diuji dengan banyaknya cobaan untuk sesuatu itu? Padahal kalian sudah merasa usaha kalian sudah maksimal ibadah kepada tuhan juga sudah maksimal. Namun, percayalah tuhan masih menyayangi kita.
Mungkin kalian pernah mendengar kalimat ini “Orang sukses tidak mendapatkan apa yang di inginkan. Tetapi orang yang sukses adalah orang yang mendapatkan kebaikan dalam hidupnya” Biasanya, kita merasa lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Faktanya, Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. kita tidak melihat mana yang paling cocok untuk kita karena kita sibuk memprediksi definisi terbaik untuk diri sendiri.
Wajar jika seseorang menginginkan apa yang dia suka dan menghindari apa yang dia benci. Oleh karena itu, jika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita pasti akan merasa sedih dan tertekan. Oleh karena itu, ketika hal-hal yang tidak menyenangkan menimpa kita, kita juga akan jatuh dalam rasa kecewa yang medalam. Kalau ngomongin suka dan tidak suka, biasanya tergantung nafsu, dan yang disebut nafsu, kriterianya adalah memperoleh kepuasan sementara tanpa mempertimbangkan efek selanjutnya (yang penting enak).
Kita ambil contoh kecil dilingkungan kita, Rokok. Ya merokok membuat kebanyakan orang menjadi dirinya sendiri, atau tenang, dan mereka menyukai kegiatan itu, padahal secara ilmiah sudah diperinci bahwa keburukan merokok itu lebih banyak daripada manfaatnya.
Sebagai manusia, terkadang kita menilai sesuatu sebelum benar-benar terjadi dan mulai terjadi. Pada akhirnya, kita berburuk sangka terhadap kenyataan. Sebagai manusia, tentu kita hanya dapat mencoba dan mecoba, kalian juga pernah mendengar pepetah “Orang yang sukses pasti selalu mendapati kegagalan yang berulang-ulang”. Kita sebagai manusia juga dituntun agar lebih konsisten, pantang menyerah, dan usaha semaksimal mungkin yang hasilnya akan ditentukan oleh Tuhan.