Korban Ketidakjelasan Omnibus Law

--

instagram.com/fahmi.raw

Lagi-lagi bentrok saat demo kembali pecah pada Rabu malam (15/10/2020). Hal ini terjadi dalam demo penolakan omnibus law di Purwokerto, Jawa Tengah.

Sudah lebih dari seminggu Indonesia dibuat gaduh karena persoalan omnibus law. Bahkan hal ini seperti memincu perang saudara. Seperti yang bisa kita lihat jelas, bentrok antara demonstran dan polisi yang kerap terjadi belakangan ini.

Bahkan banyak rumor yang beredar, keadaan ini banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk saling mengadu domba dan membuat keadaan semakin chaos.

Pendemo dan polisi harus saling berhadapan demi menyuarakan omnibus law. Belum lagi keributan yang terjadi di media social karena ada pro kontra perihal omnibus law ini. Saling memaki antara yang pro dan kontra. Tentu hal ini disayangkan, karena malah terjadinya perpecahan akibat ketidakjelasan omnibus law ini.

Pasalnya, sebenarnya tujuan dari UU ini diaanggap dapat memajukan perekonomian, namun hanya saja ada beberapa yang multi tafsir sehingga menimbulkan kecemasan adanya pasal karet yang akhirnya dapat merugikan.

Terlebih lagi sekarang, publik dibuat bingung dalam prosesnya. Hal ini dikarenakan dengan beredarnya sejumlah versi naskah UU Cipta Kerja yang berubah-ubah, ada yang 905 halaman, 1.035 halaman, dan 812 halaman.

Pemerintah sendiri dianggap tidak punya pijakan yang jelas, mana yang benar dan mana yang salah. Namun, pemerintah sendiri malah sudah berkoar-koar bila yang beredar di ruang public itu merupakan hoax.

Padahal, sebenarnya public sendiri hanya perlu kejelasan dan penjelasan yang sebenarnya perihal omnibus law ini. Pemerintah sendiri seharusnya bisa mengedukasi dan mensosialisasikan terkait omnibus law ini agar tidak terjadi disinformasi.

Jangan sampai darah para demonstran dan aparat terus mengalir karena disinformasi ini.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet