Let’s Get Lost In Beautiful Sahyang Heuleut, Bandung

Tanamtumbuh Media
3 min readDec 15, 2021

--

Sumber: misteraladin.com

Oleh: Ayu Juanda Putri

Ada yang ingat dimana lokasi kota pembuatan film Dilan 1991? Ya, benar kota Bandung. Film yang populer dengan pesan Dilan “cinta itu berat, biar aku saja” menggambarkan kota Bandung pada tahun 1991 yang sangat asri dan terkesan masih sangat sejuk. Tapi kali ini bukan mau berbicara tentang Dilan ya, melainkan keberadaan tempat destinasi wisata yang mungkin masih asing sekali di telinga traveler di kota gedung tusuk sate ini.

Jika menyebutkan wilayah Lembang dan Ciwidey atau wisata kawah putih atau kebun teh, kebanyakan pengunjung dari luar wilayah Bandung sepertinya sudah tak asing lagi. Kemungkinan juga pengunjung akan tetap datang untuk kedua atau ketiga kalinya. Kota Bandung tidak di situ — situ saja bukan? Mubazir sekali jika tidak mengeksplor lebih luas lagi keindahan alamnya kota Bandung.

Setuju tidak, jika ingin mendapatkan view lebih indah, maka diperlukan effort yang lebih untuk mencapainya? Traveler bisa sekali mencoba ke daerah perbatasan antara Bandung dengan Cianjur tepatnya di Rajamandala, Cipatat, Bandung Barat yang menyimpan panorama eksotis wisata curug dan danau dengan air jernih yang bernama Sanghyang Heleut. Untuk bisa sampai disana, diperkirakan memerlukan waktu 1–1,5 jam dari kota Bandung.

Traveler pencinta alam atau yang baru ingin mencoba wisata alam, Sanghyang Heleut bisa menjadi destinasi wisata yang siap membuat kalian love in the first sign. Keberadaan bebatuan alam nan besar yang tersusun acak, hijaunya pepohonan yang rindang, dan danau yang luas dengan air berwarna biru dan hijau jernih menjadi icon Sanghyang Heleut.

Datang ke alam lepas seperti itu kita bisa apa? Memang tampaknya seperti alam liar, namun selain bisa dijadikan spot foto yang instagramable di setiap sisinya, pengunjung bisa berenang, bermain air hingga melompat dari bebatuan besar di sekitaran danau yang mempunyai tinggi 3,5–8 meter. Tidak perlu takut turun ke air, ada fasilitas penyewaan ban dan pelampung bagi pengunjung yang di bandrol Rp. 20.000/orang. Pecinta alam sepertinya sudah tahu persis bagaimana menikmati destinasi seperti ini.

Tidak hanya sampai disitu saja. Panorama nan indah Sanghyang Heleut ini konon berdasarkan cerita yang berkembang di tandah Sunda, lokasi ini pernah menjadi tempat pemandian bidadari. Tak heran pula, Sanghyang Heleut mempunyai arti selang atau waktu. Seperti benar adanya keberadaan dua dunia. Tapi tidak menjadi penghalang traveler untuk berkunjung bukan?

There is more surprise here. Sanghyang Heleut ternyata satu diantara tiga Sanghyang yang bisa dinikmati di kawasan ini. Ada namanya Sanghyang Tikoro yang letaknya ada di dalam Goa yang berada dekat dengan PLTA. Pengunjung yang penasaran bisa berjalan menuruni tangga yang akan menuntun sampai di pelataran goa bawah yang sedikit tersembunyi yang juga dialiri arus air dari Sanghyang Heleut. Selanjutnya ada Sanghyang Poek yang letaknya juga masih di dalam goa. Namun perlu ekstra hati — hati karena Sanghyang Poek mempunyai celah berhimpit antar tebing. Jangan tegang dahulu, bebatuan besar yang aduhai akan menghilangkan rasa parno kalian. Menemukan tiga lorong yang berbeda dan memasuki lorong tengah pertanda kalian sudah cukup dekat dengan Sanghyang Poek. Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampi di lokasi. Cukup menantang adrenalin, sebaiknya membawa senter serta menjaga sikap dan ucapan ya.

Lokasi wisata alam ini juga sudah di lengkapi beberapa warung yang menjual makanan seperti nasi ayam dan minuman seperti es kelapa dengan harga terjangkau di sekitaran Sanghyang Heleut. Fasilitas lainnya juga ada toilet untuk sekedar bersih — bersih dan berganti pakaian.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke Sanghyang Heleut tentunya ketika matahari baru ingin terbit. Setidaknya mulai berangkat pukul 06.00 pagi dikarenakan jalan yang juga masih sepi. Jika ingin mendapatkan view air danau yang bening, traveler bisa datang saat musim kemarau. Kondisi air cenderung keruh kecoklatan jika datang di musim hujan.

Sudah disuguhi alam yang eksotis, harga tiket hanya dikenakan Rp. 10.000/orang. Untuk parkir kendaraan mobil sebesar Rp. 10.000 dan motor sebesar Rp. 5.000. Bagi pengunjung yang memerlukan guide untuk menyusuri Sanghyang Heleut, dikenakan harga Rp. 50.000 — Rp. 100.000 dan masih bisa dinegosiasikan. Lokasi ini buka pukul 08.00–16.00 dari hari senin hingga minggu. Have fun travelers!

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet