Literasi Digital Bisa Melawan Hoaks di Masa Pandemi
#Siberkreasi menjadi tagar atas Gerakan Literasi Nasional yang dijalankan langsung oleh Kementerian Informasi dan Komunikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informasi kini terus menggembleng program Gerakan Literasi Nasional untuk melawan hoaks yang bermunculan di internet. Dony Budi Utoyo, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, berkata dalam diskusi virtual bahwa saat ini pihaknya tengah merancang program untuk turun langsung ke daerah untuk memberi pemahaman tentang literasi digital.
Dikutip dari antaranews.com, 2022 menjadi target 12,5 juta orang akan mendapat pemahaman literasi digital, termasuk penanganan hoaks.
Koordinasi juga dilakukan Kominfo bersama dengan Kementerian Kesehatan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) untuk membahas hoaks yang baru muncul.
Donny juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu bijak dalam mengelola segala jenis informasi yang beredar di internet dan tidak langsung menyebarluaskan informasi yang tidak atau belum diketahui kebenarannya. Selalu lakukan check & re-check pada informasi yang baru diterima.
Adapula tujuan dari literasi digital itu sendiri yaitu Proteksionis untuk mencegah dampak media kepada khalayak, Preparasionis untuk menyiapkan khalayak agar bisa menjadi konsumen yang kritis, Partisipatif untuk menanamkan kompetensi literasi media agar khalayak dapat memberdayakan diri ketka berhadapan dengan media, dan yang terakhir Advokasi untuk gerakan sosial.
Ketua Umum Gerakan Literasi Nasional #Siberkreasi Dedy Permadi menyampaikan sasaran gerakan ini adalah para millenial yang sehari-harinya terpapar dengan internet. Gerakan ini hadir untuk meningkatkan literasi digital agar melawan konten negatif, cyber bullying, dan juga hate speech.
Dijelaskan juga oleh Dedy bahwa gerakan ini dilakukan secara masif, sistematis, dan sinergi hingga pada saat ini sudah ada 37 organisasi dari berbagai institut ikut bergabung. Dedy berharap adanya gerakan ini mampu meningkatkan kesadaran khalayak untuk melawan hoaks dan konten negatif.