Mahasiwi Peraih Beasiswa Penyintas Seksual Di Film Penyalin Cahaya Karya Wregas Bhanuteja
Setelah proses penulisan skenario yang panjang, akhirnya di awal tahun 2021, sutradara Wregas Bhanuteja melaksanakan shooting film “Penyalin Cahaya”. Berbagai hal telah dipertimbangankan untuk memulai proses produksi di tengah pandemi, tak lupa seluruh crew dan cast tetap menjalankan protokol kesehatan. Sinema baru Indonesia yang akan segera tayang ini bekerja sama dengan Rekata Studio yang diproduseri oleh Adi Ekatama dan Ajish Dibyo serta dengan produser Wilawati dari rumah produksi Kaninga Pictures.
Setelah karya film pendeknya “Lemantun (2014)” yang mendapatkan penghargaan film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015, “Lembusura (2015)” yang berkompetisi di Berlin International Film Festival 2015, “Prenjak (2016)” memenangkan film pendek terbaik di Semaine de la Critique, Cannes 2016 dan Piala Citra FFI 2016, dan “Tak Ada Yang Gila Di Kota ini (2019)” bekerja sama dengan Rekata Studio yang berkompetisi di SUNDANCE Film Festival 2020 dan mendapat piala citra di FFI 2019, kini pria kelahiran Jakarta, 20 Oktober 1992 telah menyelesaikan seluruh proses produksi film panjang pertamanya “Penyalin Cahaya”.
Pemeran utama dalam film “Penyalin Cahaya” diperankan oleh Shena Cinnamon yang berperan sebagai Sur (mahasiswi peraih beasiswa dan Chicco Kurniawan yang berperan sebagai Amin (si tukang fotokopi kampus dan teman masa kecil Sur). Pemeran pendukung lainnya telah hadir Lutesha yang berperan sebagai Farah, Jerome Kurnia berperan sebagai Tariq, Dea Panendra berperan sebagai Anggun, dan Giulio Parengkuan berperan sebagai Rama.
Film ini mengisahkan tentang Sur (Shena Cinnamon) yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas setelah usai swafotonya dalam keadaan mabuk yang beredar. Sur tidak mengingat apapun yang terjadi padanya tadi malam. Ini adalah kali pertama Sur datang ke pesta kemenangan teater kampusnya dan mendapati dirinya tidak sadarkan diri. Sur meminta bantuan Amin (Chicco Kurniawan) teman masa kecilnya yang bekerja sebagai tukang fotokopi yang tinggal dan bekerja di kampus, untuk mencari tahu apa yang sesunggunya terjadi pada dirinya di malam pesta.
Sang sutradara Wregas dikatakan paling mengerti dan memahami benar apa yang dia mau, apa tujuannya, dan apa yang dia lakukan. Misalnya saja dalam hal menentukan pemeran utama dalam Penyintas Cahaya yaitu Shanon Cinnamon dan Chicco Kurniawan. Berawal dari pertemuan Wregas dengan Shanon dan saling bertukar cerita hingga sang sutradara melihat energi besar yang rupanya karakter ini yang dicari olehnya untuk memerankan Sur.
“Selain kemauan bekerja keras, berlatih, dan meluangkan waktu untuk mendalami peran Sur, satu hal penting juga kenapa saya memilih Shenina adalah karena ia memiliki visi yang sama dengan cerita ini, yakni soal keberpihakannya selalu pada penyintas kekerasan seksual dan melawan ketidakadilan yang terjadi dalam topik ini,” ujar Wregas dilansir dari antaranews.com
Terlebih Chicco Kurniawan dimana Wregas tertarik mengenalnya lebih lanjut karena masih terlibat aktif dalam kegiatan teater dan tergabung dalam teater Tetas. Chicco pun ternyata pekerja keras sejak kecil sehingga menarik perhatian Wregas untuk memilihnya.
“Hal yang membuat saya merasa ia cocok menjadi Amin adalah kisah hidup Chicco. Sejak kecil, ia sudah hidup dalam kondisi untuk selalu bekerja. Demikianlah karakter Amin si tukang fotokopi yang mengisi hidupnya dengan selalu bekerja, dan meletakkan kesenangan masa muda sebagai nomor kesekian,” uajr Wregas yang dilansir dari antaranews.com
Penyintas Cahaya yang telah rampung dalam produksinya akan segera tayang untuk menghibur seluruh penonton tanah air. Jadi ikuti kisahnya di akun resmi Instagram @penyintascahaya.