Makna Keluarga Yang Ditanam Sedari Kecil Ditepis Oleh Realita

Tanamtumbuh Media
2 min readSep 14, 2021

--

Sumber: Pinterest.com

Oleh: Ayu Juanda Putri

Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata keluarga? Apakah yang telah dianggap rumah, menjadi tempat yang benar untuk berpulang?

Teringat dahulu pernah diajarkan, yang disebut keluarga adalah adanya kehadiran dari ayah, bunda, dan anak. Tempat pertama seorang anak menjalani kehidupan untuk tumbuh dan berkembang bersamaan dengan didikan kedua orang tua. Menetap bersama dalam satu atap karena adanya hubungan darah dan ikatan perkawinan. Terkesan sangat harmonis.

Dikatakan juga keluarga adalah tempat belajar pertama sebelum sekolah. Dasar membentuk dan diperkenalkan akan perilaku, moral, etika, kesopanan sampai penentuan agama yang dianut. Terlepas dari didikan baik, tak pula dapat dihindari adanya konflik dalam keluarga. Momen sensitif sekaligus menguji bagaimana problem solving yang diambil.

Menuju fase remaja dan dewasa ini, banyak sudut pandang yang diterima tentang keluarga. Bukan ingin memandang lain arti keluarga yang ditanam sedari kecil, tapi realita hidup juga dengan sendirinya menunjukkan tidak semua hubungan keluarga nyatanya semanis itu.

Tak sedikit pelaku kasus asusila sampai tindakan yang mengiris simpati dan empati nyatanya dari anggota keluarga sendiri, yang dianggap rumah paling nyaman untuk berpulang. Seperti yang dilansir dari Inews.id, diberitakan ayah memperkosa anak kandung sendiri dan berujung hamil berusia 7 bulan. Lebih mirisnya, sang anak bungkam sampai orang lain menyadari kondisi perutnya yang sudah membesar. Kasus itu hanya satu dari ratusan kasus pelecehan dalam keluarga yang sering terjadi. Gugatan anak terhadap orang tua disebabkan harta warisan pun marak terjadi. Salah satunya yang dilansir dari cnnindonesia.com diberitakan sang ayah digugat sebesar 3 Miliar oleh anaknya dikarenakan merasa dirugikan. Tidak disangka seorang anak pun dapat melakukan hal tersebut kepada ayah sedarahnya.

Bercermin dari kasus tergolong besar dalam keluarga seperti itu, entah siapa yang patut untuk disalahkan sepenuhnya. Bukan berarti tidak ada efek yang ditimbulkan, teruntuk yang terlibat maupun yang mengkonsumsi berita miris terhadap keluarga ini. Mungkin juga ada yang menanggapinya seperti angin berlalu.

Diyakini ada berbagai faktor yang menyebabkan keluarga tertentu mengalami kejadian seperti itu. Haus akan nafsu pribadi, perlakuan buruk, merasa tidak dihargai, diperlakukan semena — mena, dan faktor lainnya yang dialami pelaku masing — masing sehingga mempengaruhi pikirannya.

Selain itu pemikiran yang jauh kedepan dan tak serta merta sesaat. Diluar kesiapan mental dan finansial. Karena dalam keluarga bukan lagi mengurusi soal romansa suami dan istri, melainkan juga menyatukan 2 kepala yang berbeda untuk menghadapi lika liku, suka duka, manis pahitnya persoalan keluarga yang tidak terduga.

Bukan terbilang sedikit dan pasti masih banyak permasalahan keluarga seperti ini yang bungkam. Selalu terjadi berulang juga sebenarnya tidak bisa dikatakan wajar, melihat faktanya sudah banyak terjadi untuk dijadikan pelajaran.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet