Masihkah Papan Billboard Eksis di Era Digital Marketing?

Tanamtumbuh Media
2 min readJan 30, 2021

--

mediamove.com

Billboard atau Papan reklame terbukti telah menjadi salah satu marketing channel yang membuahkan kenaikan penjualan dari suatu produk. Namun, setelah peningkatan drastis pengguna internet, banyak perusahaan yang memilih untuk menghabiskan budget marketing di ranah digital ketimbang offline. Tetapi apakah seharusnya mereka benar-benar meninggalkan out-of-home advertising?

Meningkatkan Brand Awareness

Perusahaan besar seperti Coca-Cola dan Apple masih menggunakan billboard guna meningkatkan brand awareness terhadap target audiens yang besar dan dalam jangka waktu panjang.

Menurut 75 Media, setiap minggu 92% warga Inggris terekspos dengan billboard di stasiun kendaraan umum dan 71% dari mereka dapat mengingat konten dari billboard tersebut. Fenomena ini terjadi karena pengulangan pesan marketing secara repetitif, yang sering disebut dengan effective frequency.

Terlebih lagi, 57% dari konsumen lebih percaya pesan yang disampaikan di billboard ketimbang mereka yang hanya melihat iklan tersebut di iklan online.

Penghubung ke Dunia Digital

Selain dapat meningkatkan brand awareness, billboard juga dapat langsung menarik konsumen untuk membeli produk.

Menurut 75 Meida, sebanyak 23% warga Amerika Serikat di atas 18 tahun berinteraksi dengan suatu brand di Twitter setelah melihat billboard mereka di jalan.

Penelitian terbaru juga membuktikan bahwa orang-orang yang telah melihat billboard akan 17% lebih mungkin untuk meng-update di media sosial sehingga meningkatkan potensi pembelian impulsif dan konversi penjualan.

Alternatif Ad-Blocking

Dengan banyaknya iklan yang diekspos kepada pengguna internet, pengguna menjadi imun dan cenderung menghindari iklan yang terlalu agresif dan hard-selling.

Berdasarkan survey yang dilakukan 75 Media, 70% warga millennial di Amerika Serikat mengunduh aplikasi untuk memblokir iklan pada perangkatnya.

Hingga saat ini, billboard identik dengan merek yang sudah mapan dan terkenal. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan jenis marketing channel ini dapat memberikan kredibilitas lebih tinggi di mata pelanggan.

Tidak Bisa Diukur

Kekurangan utama dari billboard adalah keterbatasan untuk mengukur dampak dari iklan yang dipublikasikan.

Beda halnya dengan digital marketing dimana seorang marketer dapat mengukur engagement dan conversion rate dari sebuah iklan menggunakan berbagai key performance indicator atau KPI.

Selain itu, billboard hanya bisa mencapai konsumen yang berada pada daerah tertentu saja. Hal ini merupakan kelemahan yang besar dibanding digital marketing. Dengan digital marketing, seseorang bisa menentukan target audiens yang ingin dicapai dari umur, gender, demografis, bahkan lifestyle dan interest.

Dua Lebih Baik

Kedua marketing channel ini mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri, tetapi saling melengkapi. Oleh karena itu, menggabungkan digital marketing dan out-of-home advertising dapat membantu suatu perusahaan untuk memperoleh conversion rate yang lebih tinggi dan menaikkan penjualan.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet