Mengenal Lebih Dekat Quarter-Life Crisis yang Sebenarnya

Tanamtumbuh Media
3 min readOct 12, 2020

--

unsplash.com

Banyak kalangan milenial mengaku bahwa ia mengalami Quarter Life Crisis. Sebenarnya quarter life crisis adalah suatu fase di mana seseorang punya kecemasan terhadap masa depannya. Banyak dari mereka takut kalau kehidupan di depan gak sesuai dengan harapan. Fenomena ini biasanya terjadi pada kisaran umur 20–30 tahun.

Banyak dari mereka yang gak merasa hidup mereka bahagia, mereka sadar hidup mereka keluar dari apa yang mereka inginkan. Sebenarnya, mereka ingin merubahnya. Tapi, mereka gak melakukannya, karena mereka takut dianggap gagal dengan lingkungannya. Takut hidup yang ada dibayangan mereka selama ini, hanya khayalan belaka yang sulit digapai.

Tapi, di sisi lain, mereka takut ketika mereka tidak mencoba buat melakukannya, mereka akan benci dengan kehidupan mereka sendiri, bahkan benci terhadap diri mereka sendiri. Ada pun hal yang meningkatkan resiko quarter life crisis.

Tidak Memikirkan Mimpi Secara Serius

unsplash.com

Ketika kita sekarang kembali memikirkan mimpi utama, kadang kala rasanya sudah terlambat untuk dikejar, gak siap mengejar mimpi itu, dan tidak yakin akan mimpi itu. Ketiga hal ini akhirnya menuntut kita untuk realistis dalam keadaan kita sekarang. Akibatnya, kita terombang-ambing diantara hal yang kita inginkan, tapi tidak dapat kita capai dan hal yang kita capai, tapi tidak kita inginkan.

Overwhelm by Choice

unsplash.com

Jaman sekarang banyak berbagai pilihan yang bisa kita temui di hidup kita. Factor terbesarnya adalah teknologi dan internet. Mulai dari mau lanjut kuliah dimana, kerja dimana, mau cari uang dulu atau pengalaman, dsb. Pada jaman dulu kita belum terpapar dengan pilihan sebanyak ini. Terkadang kita hanya tau hidup itu satu jalur, dan kita ikutin jalur itu yang pada akhirnya bakalan membawa kita kemana, terserah.

You VS The World

unsplash.com

Gak semua orang akan setuju dengan pilihan atau ide kita. Ketika kita sudah mementukan jalan kita sendiri, apakah kita bisa menahan malu ketika pilihan yang benar-benar kita pilih itu ternyata gagal? Banyak dari mereka yang gak bisa tahan dengan situasi seperti ini. Hal ini mengakibatkan kita tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan untuk mencapai hidup yang benar-benar kita inginkan. Dan akhirnya kita harus terombang-ambing kembali di dalam hal yang kita inginkan dan hal yang kita harus lakukan untuk menyenangkan semua orang.

Beberapa ilmuwan psikologi menganggap fase ini ada dampak positifnya. Sebenarnya mungkin kita butuh krisis, karena fase ini merupakan pengingat bahwa ini saatnya kita benar-benar memikirkan apa yang kita mau sebenarnya dan bagaimana cara mendapatkannya.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet