Menjadi Pahlawan untuk Diri Sendiri
Berbicara tentang pahlawan mungkin di bayangan kita adalah sifat rela berkorban, semangat juang, dan keberanian. Satu kata yang begitu didengar langsung membuat kita membayangkan sosok para pejuang kemerdekaan, superhero ala komik, atau bahkan beberapa orang yang memiliki jasa tertentu bagi diri kita.
Namun, nyatanya pahlawan tidak selalu seperti itu. Sadar tidak sadar kita adalah pahlawan untuk diri kita sendiri.
Seorang dapat dikatakan pahlawan apabila ia “menyelamatkan” atau memberikan suatu jasa tertentu bagi orang lain dan lingkungannya. Akan tetapi perlu diingat bahwa sebelum kita mampu untuk “menyelamatkan” orang lain, kita juga harus mampu untuk “menyelamatkan” diri kita sendiri.
Pernahkah kita memikirkan jeda untuk memberikan apresiasi pada diri kita sendiri atas apa yang sudah kita lakukan? Ini bukan egois, melainkan mengisi gelas kosong yang ada di dalam jiwa kita agar kembali terisi akan semangat penuh.
Menyayangi diri sendiri tidak harus dengan hal yang mahal ataupun rumit. Lakukan hal-hal sederhana yang dapat membuat rileks seperti nonton Netflix, mambaca komik kesukaan, membeli kopi, dsb. Pelampiasan yang nampak sederhana itu akan sangat berarti bagi diri kita, jika memang itu yang kita sukai dan nikmati, serta bukan mengikuti tren. Satu langkah itu saja sudah ‘menyelamatkan’ diri kita dari jurang depresi.
”Aku hebat!” Itu yang harus kita ucakan saat melihat diri kita sendiri. Rasa takjub kepada diri karena pada nyatanya kita jauh lebih hebat dan kuat dari yang kita bayangkan. Berterimakasihlah kepada diri kita sendiri, karena telah sampai di titik ini dengan segala perjuangan dan kekuatan, tidak ada yang bisa mengahikimi diri kita karena yang tau kita sebenarnya hanyalah kita sendiri. Tetaplah berjuang, jangan mengenal kata lelah apalagi tumbang.