Menyelamatkan Bumi Lewat Gaya Hidup Zero Waste
Zero Waste lifestyle adalah gaya hidup dengan bebas sampah. Gaya hidup ini mendorong perancangan daur ulang sumberdaya, dari sistem linier menuju siklus tertutup, sehingga semua produk digunakan kembali.
Indonesia merupakan penghasil sampah plastik ke laut nomor dua di dunia. Setiap orang Indonesia rata-rata membuang 700 kantong plastic pertahun. Padahal, seperti yang kita ketahui bahwa plastik akan tetap ada, tidak akan bisa hilang, hanya berubah bentuk saja.
Sampah plastic memiliki dampak yang buruk, khususnya bagi keseimbangan alam. Banyak hewan-hewan yang mati dikarenakan memakan sampah plastic. Walaupun demikian, kesadaran masyarakat sendiri terhadap sampah plastic masih terbilang rendah.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah untuk meyelamatkan alam dari sampah plastik adalah dengan cara zero waste lifestyle itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok anak muda asal Surabaya @robriesgallery. Mereka mencoba mengolah sampah plastic menjadi produk bernilai dengan desain unik.
Syukiratun berpendapat bahwa “barang daur ulang itu bernilai ekonomis, cuman kurang bisa menyadarkan masyarakat untuk sebenernya kita itu harus do recycle.”
Mereka mengajak masyarakat sekitar untuk mengumpulkan sampah plastik menyetorkan ke bank sampah di Surabaya, yang nantinya plastik-plastik ini akan dibawa ke pabrik dan diolah kembali. Selain lingkungan sekitar menjadi lebih bersih, namun hal ini juga membantu perekonomian warga sekitar.
Pertama-tama sampah plastic akan dipisahkan sesuai dengan warnanya. Setelah itu sampah tersebut akan dihancurkan dan dibuat menjadi filament, bahan dasar dari 3D printing. Lalu setelah itu baru lah filament tersebut diolah menjadi home décor, furniture, dan jewelry.
Ada pula jenis sampah plastic yang dapat di daur ulang, yaitu PP (kemasan makanan dan kemasan minuman), LDPE (tutup gallon, kresek), dan HDPE (tutup botol dan botol shampoo, sabun, dsb).
Zero waste itu tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang. Sebenernya zero waste itu dimulai dari Refuse, Reduce, and Reuse. Saat benar-benar sudah tidak memungkinkan untuk 3 hal tadi, baru dilakukan Recycle dan Rot.
“Kita pengen mengurangi permasalahan sampah plastic di Indonesia yang sangan kompleks. Kemudian, kita ingin mengedukasi masyarakat untuk lebih aware pada lingkungan dan juga ayo menggalakan Zero Waste lifestyle, jadi mengurangilah sampah yang kita hasilkan tiap hari. Karena, sampah yang sudah ada aja kita kewalahan mengolahnya” imbuh Syukiratun.
Zero waste bukanlah tujuan, tapi proses. Dan mari kita bersama-sama menjalani proses ini. Pada akhirnya, Zero Waste lifestyle dimulai dari keinginan untuk mengubah kebiasaan konsumsi dan berinvestasi di masyarakat demi masa bumi dan anak cucu kita.