Merepresentasikan Depresi dan Keputusasaan Dalam Single ke -3 “Pursuit” karya Amanda Fedora
Tidak pandang batasan, siapapun bisa menciptakan dan menunjukkan karyanya. Amanda Fedora, musisi cantik nan muda berusia 18 tahun dengan keberanian kemampuan bermusiknya telah merilis single ke — 4 bertajuk “Pursuit” pada Mei 2021 lalu. Musisi muda ini berhasil menarik perhatian composer dan juga musisi besar Tanah Air seperti Andi Rianto, yang terlibat dalam penciptaan “Pursuit” sebagai arranger musiknya yang didukung oleh Budapest Orchestra.
“Pursuit” mengusung makna yang cukup berat. Dijelaskannya, lagu ini merepresentasikan fenomena dan realita dari banyaknya kasus depresi dan keputusasaan yang masih tabu dibicarakan yang disebabkan berbagai hal : tekanan sosial, penolakan, perundungan, ketidak harmonisan hubungan, kehilangan ataupun kegagalan meraih prestasi baik di sekolah, kerja atau segala hal yang memberikan pengaruh kehilangan harapan untuk hidup.
“Banyak yang tabu membicarakan hal ini. Padahal perasaan itu bisa muncul karena berbagai hal yang disebabkan tekanan sosial, penolakan, perundungan, ketidakharmonisan hubungan, kehilangan ataupun kegagalan dalam banyak hal,” dikutip dari akuratnews.com, Sabtu (29/5/2021).
Di usianya yang muda, Amanda mempunyai segudang prestasi seperti mampu mengarang lagu, turut aktif dalam kegiatan paduan suara anak — anak sebagai soprano, menguasai beberapa alat musik, dan mampu menciptakan karya ilustrasi. Tidak mengherankan, Amanda mempu menggandeng musisi besar lainnya seperti Dr.Tompi di single perdananya berjudul “Strombraker” sebagai sutradara video klipnya. Amanda juga merilis single ke — 2 nya berjudul “Wanderer” yang ia dedikasikan kepada Alzi Indonesia untuk mendukung para penderita Alzheimers dan Caregivers.
Harapannya melalui “Pursuit”, tanpa maksud menggurui bisa memberikan semangat kepada seluruh pendengar, berani dan tidak menyerah menghadapi apapun kesulitannya, dan bertahan mengejar harapan untuk kebahagiaan sendiri.
