Nikmatnya Kuliner Hasil Akulturasi di Laksa Betawi Asirot

Tanamtumbuh Media
3 min readNov 9, 2021

--

Oleh: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz

Jakarta memang tidak pernah gagal kalau berbicara mengenai kuliner. Keunggulan yang ditawarkan oleh ibukota tentunya datang dari keragaman kuliner yang ada. Mungkin bisa dibilang kalau semua jenis pelepas dahaga dan pengenyang perut asal Sabang sampai Merauke, itu ada di setiap sudut kota.

Tentunya hal tersebut perlu ditelusuri lebih lanjut, ya.

Untuk soal informasi tempat kulinernya juga jangan diragukan lagi. Banyak sekali akun-akun di media sosial yang menawarkan pilihan tempat, serta rekomendasi yang menurut mereka cocok untuk orang-orang yang sedang mencari tempat makan. Jadi, tidak akan ada lagi kebingungan saat pacar kamu menjawab “terserah” ketika kamu nanya mau makan dimana.

Nah, untuk kamu yang lagi cari-cari pilihan makanan untuk makan siang dan malam, dan pengen sekaligus menghargai sebuah perbedaan, kamu bisa cobain Laksa Betawi Asirot.

Kenapa bisa sambil menghargai? Karena makanan ini merupakan tercipta dari padanan budaya Melayu dan Tionghoa. Menarik sekali bukan? Apalagi nama laksa itu sendiri berasal dari bahasa sansekerta.

Sumber: kompas.id

Buat kamu yang belum tau tentang laksa, makanan ini merupakan hidangan kuah-kuahan yang berisi potongan telur, tauge pendek, daun kemangi, ketupat, dan daun kucai. Kuahnya pun terasa sangat tasty di mulut karena beragam rempah yang tercampur di dalamnya.

Untuk di Laksa Betawi Asirot, rasanya ini sangat menendang di lidah. Pasalnya, rasa yang nikmat ini sudah terjaga sejak tahun 1978, dimana tahun tersebut adalah tahun berdirinya Laksa Betawi Asirot oleh Hajah Muroni. Hingga kini, keluarga beliau juga yang masih memegang kendali dari rumah makan ini.

Cita rasa Laksa Betawi Asirot terletak pada kekayaan bumbunya. Dikutip dari Kontan, Nufi Salam, menantu Hajah Muroni, bilang, kuah laksa mereka terbuat dari segala jenis bumbu, mulai kunyit, lengkuas, sereh, daun salam, daun jeruk, kencur, jahe, temu kunci, jintan, lada, biji pala, kemiri, ketumbar, dan tak ketinggalan rebon.

Pemiliknya yang sekarang, Ahmad Syihabudin, menyebut kalau Laksa Betawi Asirot memiliki tambahan Ebi. Resep ini merupakan resep turun temurun karena dulu yang membuatnya adalah kakeknya yang memang Betawi asli.

Lokasi tempat makan ini juga terasa otentik. Tidak bertempat di restoran, melainkan di sebuah rumah tinggal di pinggir jalan bersebelahan dengan aliran sungai kecil. Saat sedang memasuki tempat ini, pengunjung akan menemui sebuah pepohonan rindang yang berada di depan rumah.

Harga yang ditawarkan juga sangat ramah di kantong. Harga untuk Laksa dan ketupat sayur Rp 20.000, Tahu, Tempe dan Kentang Rp 3000, Semur daging empal Rp 22.000, Telur semur Rp 5000, Semur jengkol Rp 5000.

Info dari Google, Laksa Betawi Asirot terletak di Jl. Asirot №1, RT.1/RW.3, Sukabumi Sel., Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11560. Mereka juga bisa dihubungi di 0859–2199–7864. Kalian juga bisa mengunjungi laman Instagram mereka di @laksaasirot_bangdarus

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet