Pembangunan Jurassic Park Indonesia Tuai Kecaman
Labuan Bajo sangatlah istimewa makanya masuk daftar sebagai destinasi wisata superprioritas. Bahkan, bagian Taman Nasional Komodo itu menjadi wisata superpremium.
Untuk menandai predikat itu, pemerintah membangun fasilitas penunjang yang dalam prosesnya menuai pro dan kontra. Pemerintah berniat membangun kawasan Loh Buaya di Pulau Rinca menjadi ala Jurassic Park.
Banyak orang yang menganggap bahwa pembangunan sarana dan prasarana ini hanya untuk melayani kepentingan investor yang hendak berinvestasi di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, tanpa memikirkan keadaan alam, bahkan keadaan komodo sendiri.
Pembangunan sarana dan prasarana berupa bagunan geopark di kawasan Loh Buaya juga dianggap bertentangan dengan hakikat keberadaan Taman Nasional Komodo sebagai kawasan konservasi.
Hal ini sebagaimana tertuang melalui SK Menteri Kehutanan Nomor 306 Tahun 1992 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo. Dalam SK tersebut dijelaskan, Taman Nasional Komodo adalah kawasan konservasi alami yang utuh dari satwa komodo dan ekosistem lainnya, baik di darat maupun di laut.
Pembangunan ini dapat mengakibatkan pariwisata berbasis alam (nature based tourism) sebagai jualan utama pariwisata Labuan Bajo-Flores di mata dunia internasional akan rusak.
Pembangunan ini juga banyak dikecam karena hal ini dianggap akan membuat komodo sendiri menjadi stress. Bahkan penolakan pembangunan di Taman Nasional Pulau Komodo terjadi tidak baru kali ini saja.
Dapat kita tarik mundur, pada tahun 2018 pulau komodo melakukan pembatasan wisatawan, hal ini dilakukan guna mencegah komodo stress. Masih ditahun yang sama juga, di pertengahan tahun 2018 banyak pihak yang menolak keras rencana pembangunan rest area di Taman Nasional Komodo karena dianggap merampas habitat asli dari komodo.