Pentingnya “Membangun” Citra Diri di Media Sosial
Suka atau tidak, media sosial adalah kebutuhan sebagian orang. Kalau bukan kebutuhan, produk ini tidak akan bertahan sebagai industri besar hingga saat ini. Namun sebagaimana produk lain, tentu saja ada yang tidak membutuhkannya. Itu juga sudah biasa.
Media sosial saat ini memiliki fungsi yang penting untuk membangun citra sosial, baik untuk kepentingan individu maupun kelompok. Di media sosial, kita memiliki banyak kesempatan untuk menulis gagasan, opini, dan berbagai hal untuk membangun citra diri.
Sesuai dengan namanya, media sosial juga terkadang membuat penggunanya lebih peka terhadap permasalahan sosial. Entah kenapa, jarang terlihat seseorang yang tidak berjiwa sosial ketika masuk ke ranah ini. Padahal di kehidupan nyata, mereka nampak biasa-biasa saja.
Inilah yang disebut dengan proses membangun citra. Membuat frame untuk mempengaruhi pandangan orang lain. Lalu pertanyaannya, apakah membangun citra itu sebuah masalah? Tentu tidak. Membangun citra, itu hal yang biasa saja. Dalam kehidupan keseharian pun, kita sedang membangun citra.
Yang tidak bagus adalah membangun citra palsu. Orang miskin berlagak kaya. Korup, tapi sok suci. Atau, membangun citra yang berlebihan.
Membangun citra diri di media social bisa kita sebut dengan digital personal branding. Nah, mengapa personal branding di media sosial saat ini begitu penting?
Membangun Citra Diri
Membangun citra diri atau istilah saat ini sebagai “pencitraan” merupakan salah satu elemen penting dari personal branding. Personal branding dapat digunakan bagi individu untuk mengampanyekan nilai-nilai yang ia anut kepada orang lain.
Namun, sebelum kita memutuskan untuk mengampanyekan nilai atau sebuah gagasan yang kita bawa, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah bertanya kepada diri kita sendiri: “What do you want to be known for?“. Maka, setelah kita tahu akan seperti apa dimata orang lain, kita bisa memulai untuk “memperkenalkan” diri kita di media sosial. Semakin baik citra kita di media sosial, akan semakin bagus pula citra diri kita yang terbangun.
Belajar Menjadi Profesional
Media sosial tidak saja bisa digunakan untuk sekadar menulis profil kita, namun lebih dari itu, media sosial bisa kita gunakan untuk meningkatkan reputasi kita
Kenapa hal ini bisa terjadi? Hal itu karena menggunakan media sosial, kita berarti sedang “memakai” atribut-atribut profesional yang ada di profil kita, misalnya kantor tempat bekerja, atau universitas tempat kita belajar. Dalam beberapa contoh misalnya, ketika seseorang menyalahgunakan media sosial melalui postingannya, Bos perusahaan tempat mereka bekerja langsung meminta maaf atas ulahnya. Itulah mengapa, pertalian profesional dari “who we are”, akan terikat erat dengan “what we expose” di media sosial.
Mendapatkan Pekerjaan
Untuk yang sedang melamar kerja, biasanya banyak yang meminta kita untuk memasukan media sosial kita di CV kita. Untuk apa? Biasanya, media sosial kita akan dijadikan salah satu alat ukur untuk menilai bagaimana diri kita di keseharian. Jika nilai tambah yang kita berikan di sosial media sesuai dengan apa yang perusahaan inginkan, kemungkinan besar kita akan diterima. Begitupula sebaliknya.
Dari tiga pemaparan di atas, kita bisa sama-sama melihat bagaimana personal branding di media sosial tidak dapat dilihat hanya dari sebelah mata. Personal branding yang digarap secara apik akan memperkuat citra dan reputasi kita secara profesional.