Puncak Penolakan RUU Cipta Kerja di Warnai Bentrok Hingga Perusakan

Tanamtumbuh Media
3 min readOct 9, 2020

--

witter.com-setriadipa6

Aksi demonstrasi menolak disahkannya omnibus law UU Cipta Kerja masih terjadi di berbagai daerah di Indonesia, hingga Kamis (8/10/2020).

Tidak sedikit dari aksi yang dilakukan oleh buruh dan mahasiswa berujung ricuh. Adanya aksi pembakaran ban, pembakaran pos polisi, perusakan gerbang kantor pemerintahan,perusakan mobil polisi, bahkan perusakan faslitas umum sepeti halte.

twitter.com/@titittuiit

Upaya yang dilakukan polisi untuk membubarkan massa adalah dengan menembakan water cannon dan gas air mata. Namun, hal ini semakin membuat para demonstran semakin brutal.

Surabaya

Demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/10/2020) juga berujung ricuh.

Massa aksi merusak kawat berduri dan pagar gerbang sisi utara Gedung Negara Grahadi Surabaya. Mereka memaksa masuk ke dalam gedung.

Massa juga membakar ban bekas tepat di Jalan Gubernur Suryo depan Gedung Negara Grahadi.

Bekasi

Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, pada Rabu (7/10/2020).

Saat hendak memasuki kawasan Jababeka, mereka dihadang aparat kepolisian sehingga terjadilah bentrokan. Mahasiswa saling dorong hingga saling pukul menggunakan bambu dengan polisi.

Jakarta

Aksi yang digelarsekitaran Istana Negara , Jakarta diikuti oleh 5.000 mahasiswa yang berasal dari 300 kampus. Unjuk rasa digelar lebih besar hari ini. Tiga hari sebelumnya unjuk rasa hanya dilakukan buruh.

twitter.com/@itscalledestiny

Massa yang awalnya ada di kawasan Harmoni berusaha mendekat ke istana negara tapi dilarang polisi. Kericuhan pun terjadi hingga polisi menembakkan gas air mata. Jalan di sekitar Harmoni penuh kabut asap dan bentrokan masih berlangsung hingga sore hari.

Bahkan pos polisi dan halte busway pun turut menjadi sasaran kemarahan para demostran.

Yogyakarta

Kamis (8/10/2020), unjuk rasa dimulai sekitar pukul 12.30 WIB di depan Gedung DPRD DIY. Penyampaian aspirasi itu awalnya berjalan tertib. Massa aksi secara bergantian berorasi dan melantunkan lagu-lagu perjuangan.

Namun, pada pukul 14.52 WIB massa melempari Gedung DPRD DIY di Malioboro dengan berbagai benda seperti botol minuman berisi air dan batu.

Hal itu membuat petugas menembakkan gas air mata. Beberapa demonstran mengalami luka di bagian kepala dan harus mendapatkan perawatan tim medis.

Malang

Di Malang, aksi massa menolak omnibus law UU Cipta Kerja dilakukan di depan gedung DPRD Malang pada Kamis (8/10/2020) juga berakhir ricuh.

Kericuhan bermula ketika massa yang berada tepat di depan gedung DPRD Kota Malang melempari gedung tersebut.

Pagar kawat yang dipasang polisi dirusak dan ditarik ke belakang. Massa semakin brutal. Bunyi ledakan terdengar dari tengah-tengah massa aksi.

Massa juga menyalakan flare. Massa menaiki pagar tembok gedung DPRD Kota Malang dan merangsek masuk ke halaman gedung.

Akibat kericuhan itu, bekas lemparan dan pecahan kaca berserakan di depan pintu gedung DPRD. Massa masih bertahan hingga Kamis sore.

twitter.com/@mukhamadalib

Kericuhan pun terjadi di beberapa daerah lainnya, seperti Bandung, Makassar, Lampung, Semarang, dan Banten. Banyak yang menyangkan demo yang berujung ricuh ini. Selain menyebabkan korban luka-luka. Tapi juga menyebabkan rusaknya fasilitas umum.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet