“ Sakai Sambayan” Festival Tiyuh-Tiyuh TUBABA 2021

Tanamtumbuh Media
2 min readJun 26, 2021

--

Doc: Tubaba

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Tubaba akan menggelar Festival tiyuh-tiyuh. Mengambil tema berdasarkan kearifan lokal Lampung “Sakai Sambayan” yang difahami sebagai gotong royong, saling tolong menolong, bahu membahu, dan saling memberi pada apa yang diperlukan orang lain. Diharapkan dari tema tersebut secara kongkret dapat terwujud dalam proses kerja festival Tiyuh-tiyuh Tubaba 2021, lebih jauh proses kerja festival ini sebagai upaya untuk mewujudkan visi kebudayaan Tubaba “Pulang ke masa depan”, visi yang memiliki pengertian: memperbaiki kualitas dalam semua aspek kehidupan.

Tiyuh dalam pemahaman masyarakat Tubaba adalah pembagian wilayah administratif setara dengan desa. Subjek festival ini adalah masyarakat tiyuh. Oleh sebab itulah Disporapar, telah berkoordinasi dengan kepala-kepala tiyuh dan Camat se-Tubaba. Sebelum festival, panitia juga telah menggelar sejumlah workshop secara maraton yang melibatkan warga tiyuh. Workshop-workshop tersebut adalah: workshop produksi ide (workshop menulis), workshop pembuatan film, workshop fotografi tiyuh, workshop drapping kain, workshop menyulam. Workshop tersebut diharapkan menghasilkan dampak positif bagi sejumlah karya yang kelak akan menjadi konten festival.

Doc: Tubaba

Ada pun konten festival adalah: pementasan seni pertunjukan, pameran kuliner, pameran seni kriya, pameran pengetahuan tradisional, pameran kain tradisional, pameran fotografi tiyuh, fashion show kain nusantara dan schreening film tiyuh. Sejumlah konten dihadirkan dengan harapan akan terjadinya aktivitas kreatif yang berkelanjutan, sehingga dari kreativitas yang tanpa henti pada gilirannya memiliki dampak ekonomi bagi warga tiyuh-tiyuh Tubaba.

Festival diselenggarakan setiap akhir pekan (hari sabtu dan minggu) pada bulan Juli, dibagi ke dalam empat edisi, pada minggu pertama (tanggal 3,4 Juli) peserta festival adalah tiyuh-tiyuh tuho, yakni: Pagardewa (sekaligus mewakili kecamatan Pagardewa), Gunung Terang (sekaligus mewakili kecamatan gunung terang), Panaragan, Karta, Gunung Katun, Penumangan, Menggala Mas, Bandar Dewa dan Gedung Ratu. Pada edisi kedua (tanggal 10 dan 11 Juli ) diikuti oleh peserta tiyuh-tiyuh dari kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU) dan tiyuh-tiyuh dari kecamatan Tumijajar. Pada edisi ketiga (tanggal 17 dan 18 Juli) diikuti peserta tiyuh-tiyuh dari Kecamatan Gunung Agung, Batu Putih dan Way Kenanga. Pada edisi terakhir (tanggal 24 dan 25 Juli) diikuti peserta tiyuh-tiyuh dari kecamatan Lambukibang dan Tulang Bawang Tengah.

Dengan mempertimbangkan situasi pandemi, festival hanya mengundang tamu undangan sebanyak 25% dari kapasitas ampitheater Ullluan Nughik saat acara pembukaan dan penutupan. Alur masuk pengunjung selama festival berada dalam pengawasan ketat panitia peneyelenggara. Panitia juga telah menyiapkan sejumlah peralatan kesehatan seperti masker dan handsanitizer dalam jumlah yang memadai. Namun demikian panitia penyelenggara menghimbau pengunjung festival untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet