SIPFest 2024: Festival Seni Pertunjukan Internasional Salihara Kembali dengan Tema “Orde Seni Baru” dan Pertunjukan Berkualitas Tinggi

Tanamtumbuh Media
3 min readAug 1, 2024

--

Tampak suasana jumpa pers SIPFest 2024: Orde Seni Baru di Salihara Arts Centre, Jakarta Selatan, 2024. Dok. Komunitas Salihara/Witjak Widhi Cahya

Hiatus sejak 2019, Komunitas Salihara kembali mengadakan SIPFest (Salihara International Performing Arts Festival) dengan tajuk “Orde Seni Baru”.

Setelah hiatus sejak 2019, Komunitas Salihara kembali mengadakan SIPFest (Salihara International Performing Arts Festival) pada 2–31 Agustus 2024. Festival ini menghadirkan berbagai pertunjukan seni seperti tari, musik, teater, serta lokakarya yang dapat diikuti oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.

Direktur Program Komunitas Salihara Arts Center, Nirwan Dewanto, menyatakan bahwa SIPFest adalah puncak dari seluruh program Salihara dalam dua tahun terakhir. Festival ini sangat istimewa karena kembali diadakan secara langsung setelah sebelumnya diadakan secara hibrida pada 2022 dan daring pada 2020 dengan nama Musim Seni Salihara,

Dengan SIPFest 2024 ini, kami hendak mengajak para pemirsa berekreasi dengan sesungguh-sungguhnya. Re-kreasi: ikut menciptakan kembali kesenian dan kebudayaan dengan penuh kegembiraan dan kemerdekaan. Menciptakan masyarakat yang sehat dan peka akan perubahan dan kemajuan.

SIPFest 2024 adalah gelanggang bagi para seniman-penampil dan masyarakat penonton untuk berbagi kreativitas, kebaruan dan kegembiraan. Sebuah daya-upaya untuk mengembangkan orde yang lain, yang tidak biasa-biasa saja. “ tambah Nirwan.

Festival dua tahunan Salihara, baik SIPFest maupun LIFEs, selalu menggunakan tajuk yang mencerminkan semangat keseluruhan acara. Tahun ini, SIPFest menggunakan jargon “Orde Seni Baru.” Dalam keterangan tertulisnya, Nirwan Dewanto menjelaskan bahwa selain orde politik, kita juga memiliki orde seni yang mampu mendorong kita untuk memperbarui diri dan membuka ruang kreativitas yang terhalang oleh kekuasaan resmi,

Seni bukan hanya mengatasi politik, tapi juga mengisi ruang-ruang yang tidak diisi oleh politik. Seni memberikan alternatif terhadap klise dan kemandegan yang dijajakan oleh politik. Seni mengajak kita memperbaharui diri kita dan masyarakat kita.

Seni itu menggoda, mengejutkan, sekaligus menyenangkan. Membuka ruang-ruang kreativitas yang tertutupi kekuasaan resmi. Kita memimpikan orde yang lain melalui kesenian. Kita menyurung orde kesenian, alih-alih orde politik, untuk mengembangkan kebangsaan dan kemanusiaan.

E-poster SIPFest 2024: Orde Seni Baru. Gambar milik Komunitas Salihara

Selama kurang lebih satu bulan, SIPFest akan menampilkan berbagai pertunjukan seni dari negara-negara seperti Australia, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia. Acara ini akan resmi dibuka pada 3 Agustus 2024 dengan penampilan tari KUSUKUSU II oleh Jecko Siompo dan Animal Pop Family. Jecko Siompo, penari dan koreografer asal Papua, dikenal dengan gaya tari Animal Pop yang menggabungkan gerakan binatang dengan tradisi modern dan animasi. Selain pertunjukan, Jecko dan timnya akan mengadakan lokakarya tari yang dapat diikuti oleh peserta mulai usia tujuh tahun pada 2 Agustus 2024, dengan syarat memiliki tiket pertunjukan KUSUKUSU II.

Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan dari Lucy Guerin Inc. (Australia), CCOTBBAT (Korea Selatan), Chong Kee Yong & Ensemble Studio C (Malaysia), Numen Company (Jerman), Jason Mountario & Trio, Jecko Siompo, Megatruh Banyu Mili, Annastasya Verina, dan Teater Koma (Indonesia). Jadwal lengkap pertunjukan dan lokakarya dapat dilihat di sipfest.salihara.org.

Selain pertunjukan, akan ada Pentas Ceramah oleh Landung Simatupang dengan tema 50 Tahun Seni Peran di Jalur Olahraga Kesehatan pada 13–14 Agustus 2024 pukul 20:00 WIB. Ceramah ini akan membahas cara mengolah teks menjadi pertunjukan yang fokus pada keaktoran dan didukung oleh unsur-unsur artistik teater.

Untuk menikmati seluruh rangkaian acara SIPFest 2024, pengunjung dapat memesan tiket melalui laman resmi di sipfest.salihara.org. Harga tiket berkisar antara Rp75.000 (pelajar) hingga Rp155.000 (umum).

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet