Situasi Mencekam Dalam Keluarga di Film Paranoia Produksi Miles Films

Tanamtumbuh Media
3 min readSep 10, 2021

--

Sumber: LAzone.id

Film karya dynamic duo sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana kabarnya telah menyelesaikan sinema bergenre thriller pertama bersama rumah produksi Miles Films. Dengan tagline husband, wife, daughter, stanger. Who do you trust? di poster resmi awal Juli 2021 lalu, sinema terbarunya bertajuk “Paranoia”. Keterbatasan karena pandemi, 27 hari produksi film ini mampu berjalan pada November 2020. Sebagian besar pra produksi dilakukan secara daring dan proses syuting dilakukan di lokasi tertutup dan khusus dengan tetap menjalani prosedur kesehatan yang ketat.

Perilisan poster digambarkan oleh aktor dan aktris peraih Piala Citra yang membintangi “Paranoia”. Nirina Zubir berperan sebagai Dina (istri yang selalu ketakutan), Nicholas Saputra berperan sebagai Raka (pria asing yang mengusik hubungan Dina dan Laura), Lukman Sardi berperan sebagai Gion (bukan suami yang baik), dan bintang muda nan berbakat Caitlin North-Lewis berperan sebagai Laura (anak perempuan yang ingin kebebasan).

Merangkum dari Medical News Today, Paranoia merupakan pikiran delusi yang mempengaruhi perasaan sehingga menjadi lebih irasional meyakinkan diri seorang individu jika orang lain mempunyai keinginan untuk menyakiti, menipu, dan mengeksploitasi sehingga menimbulkan rasa tidak percaya.

Film “Paranoia” bercerita tentang kondisi keluarga yang tinggal bersama satu atap namun terkesan mencekam. Seorang istri yaitu Dina ( Nirina Zubir ) yang melarikan diri dari sang suami yaitu Gion ( Lukman Sardi ). Ia diburu karena memutuskan untuk lari bersama anaknya Laura ( Caitlin North-Lewis ) dengan membawa sebuah barang berharga. Dalam persembunyian, seorang pria tak dikenal yaitu Raka ( Nicholas Saputra ) muncul dan membuat situasi semakin menegangkan. Alhasil Dina merasa harus membatasi Laura agar hal buruk tidak terjadi padanya. Menjadikan Laura merasa paranoia ibunya berlebihan sehingga sulit baginya untuk mengutarakan perasaannya.

Pandemi ternyata juga mengajarkan hal baik terlebih bagi sutradara dan produser yang diakui memberikan ide untuk membangun “Paranoia” karena perasaan campur aduk yang timbul dari awal wabah Covid-19 ini.

“Ide membuat film ‘Paranoia’ bermula pada masa — masa awal pandemi. Saat itu ada berbagai emosi yang sama — sama kita rasakan, terutama rasa takut dan cemas. Saya dan Riri lalu berdiskusi tentang bagaimana menyalurkan semua rasa dan emosi tersebut ke dalam sebuah karya. Lalu, kami mendesain sebuah cerita dengan pemikiran bahwa produksinya akan dilakukan dalam kondisi pandemi,” tutur Mira yang dilansir dari antaranews.com.

Paranoia officially selected untuk menyelenggarakan penayangan perdananya pada festival film bergengsi untuk genre horror, thriller, misteri, fantasi, dan fiksi yaitu 25th Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2021 di Korea Selatan mulai 8–18 Juli 2021. Bersamaan juga dengan ditayangkan di dunia ( World Premiere ) pada 11 Juli 2021 dan 15 Juli 2021. Mendapat apresiasi, BIFAN Asian Section Programmer, Ellen Y.D Kim menyebutkan terkesan akan penggambaran para karakter utama film “Paranoia”.

Tak hanya “Paranoia”, film karya Miles Films “Pendekar Tongkat Emas” (2015) dan “Ada Apa Dengan Cinta 2” (2016) sudah lebih dahulu tayang di BIFAN 2017 dalam kategori Best of Asia.

Teaser “Paranoia” berdurasi 32 detik telah dirilis di akun resmi Youtube Miles Fims dan bisa disaksikan oleh penonton Indonesia.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet