Srisasanti Gallery, STEM Projects, dan Kohesi Initiatives Gelar Pameran dan Presentasi Tunggal

Tanamtumbuh Media
4 min readFeb 21, 2023

--

Installation view of Srisasanti Gallery, STEM Projects dan Kohesi Initiatives 4 Februari — 19 Maret 2023 di Tirtodipuran Link Building A, Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta, Berkah Seni Rupa, Ragam Gairah, Explorasi Visual, dan Sudut Pandang Menjadi Manusia.

Yogyakarta dibanjiri karya seni mulai dari, Srisasanti Gallery menghadirkan pameran tunggal oleh Kemalezedine, dan STEM Projects mengadakan presentasi tunggal oleh Dede Cipon. Kohesi Initiatives menghadirkan pameran tunggal oleh Agugn dan presentasi tunggal oleh Yosefa Aulia. Keempat pameran tersebut diselenggarakan secara bersamaan di waktu dan lokasi yang sama yakni, 4 Februari — 19 Maret 2023 di Tirtodipuran Link Building A.

Kemalezedine, Ulap-Ulap #4–5, 2023.

Srisasanti Gallery mempersembahkan Kemalezedine’s Rerajahan: Deconsecrated Mantra, ini adalah pameran tunggal pertamanya bersama galeri. Pada pameran tunggal ini, Kemal menggarap tema rerajahan Bali, mengambil inspirasi dari aspek visualnya untuk menemukan eksplorasi baru pada karyanya. Dikuratori oleh Asmudjo J. Irianto, pameran ini menampilkan karya-karya baru yang mencakup lukisan akrilik di atas kanvas dan gambar di atas kertas.

Rerajahan dapat bekerja ketika “diisi” dengan mantra. Alhasil, rerajahan Kemal adalah rerajahan yang meninggalkan unsur spiritual dan bergerak ke dunia material. Kendati demikian, karya-karya Kemal masih membutuhkan mantra — mantra seni rupa kontemporer. Pameran dibuka untuk umum mulai 4 Februari — 19 Maret 2023. Jam buka galeri adalah Selasa — Minggu, pukul 12.00–19.00 WIB, dengan pembukaan pada Jumat, 3 Februari 2023, pukul 17.00 WIB.

Dede Cipon, The Game of Certain Uncertainty, 2023

Acara yang tak kalah seru ada dari STEM Projects mempersembahkan As Above So Below — As Within So Without, presentasi tunggal Dede Cipon. Presentasi tunggal ini menampilkan karya-karya yang terdiri dari drawing di atas kertas dan kanvas dengan gagasan karya ini bercerita tentang ketertarikan personalnya terhadap “Prinsip Korespondensi”, salah satu dari tujuh prinsip Hermetik: “As above, so below; as below, so above. As within, so without; as without, so within.” Secara garis besar, prinsip ini menerima bahwa akan selalu ada korespondensi antara hukum dan fenomena berbagai makhluk hidup dengan kehidupan itu sendiri, bahwa kita adalah apa yang kita pikirkan, segala sesuatu dalam realitas seseorang merupakan proyeksi dari pikiran dan perasaan batin orang itu sendiri.

As Above So Below — As Within So Without dibuka untuk umum mulai 4 Februari — 19 Maret 2023. Jam buka galeri adalah Selasa — Minggu, pukul 12.00–19.00 WIB, dengan pembukaan pada Jumat, 3 Februari 2023, pukul 17.00 WIB di Tirtodipuran Link Building A, Yogyakarta

Agugn, Disonansi Kognitif, 2022.

Masih dilokasi yang sama, Kohesi Initiatives mempersembahkan pameran dan presentasi tunggal. Bagi Agugn sang perupa, ini adalah kali pertama dirinya memamerkan karyanya bersama galeri. Karyanya tersebut bertajuk Human Supremacy, ia mencoba menggambarkan bagaimana superioritas manusia dan eksploitasi hewan yang selama ini diabaikan. Ide tersebut menjadi pengaruh kuat bagi konteks karya-karya Agugn sejak tahun 2020 lalu.

Pada pameran tunggalnya kali ini, Agugn menekankan pada perspektif kritis mengenai peran manusia terhadap hewan, baik secara harfiah maupun metafor, secara eksplisit maupun puitis. Human Supremacy dibuka untuk umum mulai 4 Februari hingga 19 Maret 2023. Jam buka galeri adalah Selasa sampai Minggu, pukul 12:00–19:00 WIB, dengan pembukaan pameran pada Jumat, 3 Februari 2023 pukul 17:00 WIB

Yosefa Aulia, Pekarangan Senyap, 2022

Selanjutnya ada Larung yang merupakan presentasi tunggal pertama seniman asal Bandung Yosefa Aulia. Terdiri dari 20 gambar baru dengan spidol di atas kertas.

Karya-karya Yosefa — dilandasi oleh trauma masa kecilnya saat menyelamatkan nyawa seekor burung yang ia temukan di halaman belakang rumahnya. Larung sebagai kata kerja bisa dikaitkan dengan pengalaman Yosefa dalam berkarya, caranya melarutkan segala pikiran, perasaan, kesenangan, dan kegelisahan, campuran ekspresi dan katarsis, sehingga menghasilkan narasi yang campur aduk, terkadang tidak berhubungan. Dengan sendirinya, narasi dalam karya Yosefa merupakan gambaran imajinasi yang absurd dan aneh menciptakan gambar surealis dan bernuansa gotik dengan warna yang lembut dan hidup.

Larung didampingi oleh teks pameran dari Asmudjo J. Irianto. Presentasi tunggal ini dibuka mulai 4 Februari sampai 19 Maret 2023. Jam buka galeri adalah Selasa sampai minggu, 12:00–19:00 WIB.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet