Tarik Garis Privasi Diri Pada Media Sosial

Tanamtumbuh Media
2 min readAug 31, 2021

--

Sumber: Media Indonesia

Oleh: Ayu Juanda Putri

Era teknologi digital sekarang ini, apakah masih mengenal privasi? Ketika seseorang memutuskan untuk memakai media sosial, apakah ada yang dipertimbangkan sebelumnya?

Tak dapat dipungkiri, sekarang ini penggunaan aplikasi berbasis internet dikatakan sudah menjadi kebutuhan. Tiada hari dan secara spontan diakses melalui perangkat teknologi seperti smartphone, komputer, laptop dan tab yang mendukung sistem tersebut. Layaknya kebutuhan sandang dan pangan yang harus terpenuhi hari — hari nya.

Tidak sepatutnya juga penggunaan sistem internet dengan perangkat pendukung, sepenuhnya bisa disalahkan. Kemajuan era ini salah satunya yaitu hadirnya sistem internet juga memberikan buah manis, sebutkanlah mulai dari terbuka dan terhubungnya koneksi secara global. Informasi lintas negara mampu diakses dengan cepat dan instan. Sesuatu yang mustahil bila ingin menengok ke zaman dahulu, yang harus serba terbatas dan menunggu.

Produk berbasis internet yang sudah banyak dikenal dan dipergunakan masyarakat secara luas dan telah dikemas menjadi medium aplikasi, yang ditujukan sebagai media komunikasi interaktif yang menghubungkan sesama pengguna yaitu media sosial.

“Media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaburasi, Karena itu media sosial dapat dilihat sebagai medium( fasilitator) online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.” menurut Van Dijk (2013).

Media sosial pun mempunyai sisi hitam dan putihnya. Layaknya kehidupan yang mengenal baik dan buruk. Memang media sosial memberikan efek positif, selagi pengguna tidak melakukan tindakan yang ceroboh. Melalui berbagai fitur seperti pengaksesan foto, video, dan teks yang dapat dipakai secara berkala, memungkinkan pengguna membentuk citra nya melalui profil media sosialnya. Terkhusus kawula muda YANG menjadikan media sosial sebagai ajang unjuk diri.

Mendapatkan viewers yang banyak dan comment yang mendukung dari followers rasanya menjadi kesenangan tersendiri. Tak menutup kemungkinan adanya rasa ingin mempertahankan eksistensi tersebut. Tanpa disadari, apapun hal yang bersifat privat dan publik cenderung dibagikan pengguna di akun media sosialnya

Tolak ukur privasi dan tidaknya, layak atau tidak untuk disebarluaskan setiap individu mempunyai batasan tersendiri. Kalau tahu, namun kalau tidak kelak bisa menjadi boomerang. Berbicara tentang efek, privasi yang seharusnya hanya diketahui secara personal maka sudah menjadi informasi publik. Tidak sebatas terumbarnya privasi pengguna, melainkan respon negatif yang didapat mampu mengganggu aspek kognitif hingga mental pengguna. Sampai sejauh itu, sisi hitam dari media sosial.

Berbagai kasus akibat penyalahgunaan media sosial sudah marak di masyarakat. Bercermin dari kasus terbaru saat ini yang melibatkan aktris Adhisty Zara dan musisi LYON yaitu Okin yang dirasa telah ceroboh untuk menyebarkan video kemesraan mereka di media sosial Instagram pada fitur close friends.

Tarik garis privasi walaupun profil media sosial memang menggambarkan citra diri. Apa yang telah diserbarluaskan di media sosial sejatinya sudah menjadi lapak konsumsi publik.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet