Tayangan Televisi Diserang Kembali oleh Warganet di Sosial Media

Tanamtumbuh Media
2 min readDec 22, 2020

--

tvindonesian.com

Humor yang kasar, berita yang tidak penting, sinetron yang tidak logis, tayangan sarat kekerasan dan tidak beredukasi masih menjadi tontonan publik di televisi di Indonesia.

Sinetron yang tidak jelas alur ceritanya. Beberapa di awal memiliki plot yang bagus. Tapi dengan semakin banyak episode, semakin keluar dari jalur cerita, terjadi pengulangan plot, dan memunculkan cerita absurd (karakter hidup kembali, kecelakaan lalu lupa ingatan).

Menjamurnya reality show yang tak masuk akal. Ada acara yang menampilkan keluarga sedang marah-marah tapi dengan Bahasa Indonesia yang baku, perkelahian ini kemudian disorot oleh beberapa kamera yang merekam kejadian dari berbagai macam sudut pandang.

Berita-berita infotainment yang menayangkan hal-hal yang tidak penting. Banyak program infotainment karena mengumbar urusan pribadi dan menyoroti konflik rumah tangga selebritas. Tidak jarang infotainment yang juga mencemarkan nama baik. Berdasarkan program infotainment, terlihat bahwa aspek “menghormati kehidupan pribadi” memang menjadi masalah yang paling banyak dihadapi oleh stasiun televisi. Tayangan infotainment juga kerap dikritik. Program ini dilihat sebagai tontonan rendah kualitas dan perlu edukasi.

https://twitter.com/tvindonesiawkwk/media

Profit

TV Indonesia didominasi oleh TV swasta. Alasan TV swasta menayangkan drama seperti itu, dan bukannya memproduksi sendiri, ialah karena biaya produksi yang diperlukan untuk memproduksi drama buatan sendiri sangat tinggi. Sedangkan biaya membeli hak siar drama luar negeri sangat murah sehingga keuntungan yang didapat sangat berlipat.

Sistem rating

Untuk mendapatkan profit, televisi harus mendapatkan iklan. Tentu pengiklan tidak ingin rugi karena pengeluaran untuk iklan sangat besar sehingga mereka harus memastikan iklan mereka ditonton oleh lebih banyak orang.

Cara untuk mengukur laku/ tidak lakunya suatu acara dilakukan melalui rating, yang di indonesia. Saat ini rating dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat bernama People Meter. Pada TV orang-orang tertentu (panel penonton) dipasang alat berupa kotak hitam untuk merekam kebiasaan menonton. Selain kotak hitam, penonton juga diberikan remote control personal yang bisa mengidentifikasi kebiasan menonton setiap anggora kerluarga.

Pola Kerja

Penulis skenario bekerja dengan ekstra keras karena mereka harus menghasilkan cerita setiap harinya. Cerita yang dibangun harus sesuai dengan rating. Dari rating diketahui pola pemirsa menonton sinetron. Misalnya bisa diketahui penonton suka dengan aktor/aktris tertentu, adegan tertentu (menangis, marah-marah, dll).

Serangan Warganet

Dikarenakan banyak acara televisi yang dianggap tidak bermutu, banyak masyarakat yang merasa gerah akan hal itu yang akhirnya banyak warganet menyindir dan mengkritik tayangan-tayangan tersebut lewat platform media social dengan postingan-postingan dan komentar-komentar yang nyeleneh.

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet