Teater Svatuhari “Violet: Warna Yang Berbeda”
Semua manusia pasti berbeda, yang harus dilakukan adalah pahami kelebihan, hargai manusia lain, dan terima warnamu.
Terima warnamu adalah satu nilai toleransi yang wajib dimiliki oleh semua manusia. Kalimat tersebut tepat digunakan untuk menggambarkan sebuah kisah yang diangkat oleh Teater Svatuhari dalam “Violet: Warna Yang Berbeda”. Selayaknya negeri Indonesia, hal ini mencerminkan karakteristik dan keunikan budaya nusantara.
Diperankan oleh Zsazsa Utari, sebagai tokoh yang memperjuangkan nilai toleransi perempuan di Indonesia agar dapat berdamai dengan dirinya pada saat ia terlahir dengan warna yang berbeda, dengan ciri khas yang autentik.
Dibalut dalam sajian Seni Teater Musikal dan Budaya Kain Tenun Ikat NTT, pesan toleransi dalam pementasan ini menjadi kulminasi estetika toleransi Indonesia dalam nilai Bhinneka Tunggal Ika.
Bisa diartikan, “Violet: Warna Yang Berbeda” adalah bentuk dari aspirasi masyarakat yang jenuh dengan bahwa berbeda adalah sesuatu yang diluar kebiasaan, aneh, dan melawan aturan. Digambarkan dengan perbedaan warna setiap tokohnya, aturan-aturan yang berlawanan dengan perasaan manusia pada umumnya.
Kali ini, Svatuhari mengajak para penonton untuk lebih dalam melihat diri kita dan saling menerima perbedaan baik yang ada pada diri kita sendiri sebagai sesuatu yang menjadikan diri kita unik maupun dengan perbedaan yang terdapat pada diri orang lain.
“Violet: Warna Yang Berbeda” nyatanya sukses dalam menghibur juga menyindir masyarakat yang masih memandang perempuan dan perbedaan dalam sudut pandang konservatif. Diawal pementasan Joseph Moris dan Rinaldy Zulkarnain, selaku produser dan sutradara Teater Svatuhari menyampaikan bahwa karya ini adalah soal keseharian kita semua dan apa yang kita percaya sebagai semboyan negara.
Teater Musikal “Violet: Warna Yang Berbeda” berlangsung dari tanggal 28–29 Januari 2023 di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta, Ikut dukung karya generasi muda teater Indonesia, dengan memesan tiket di sini. Mari dukung pementasan teater musikal abdi seni dan budaya untuk menjunjung toleransi bagi manusia.
