Teman Perupa: Pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak” — Ary “Jimged” Sendy

Tanamtumbuh Media
3 min readFeb 21, 2022

--

Sumber: rubanah.wordpress.com

Ary “Jimged” Sendy (l. 1978, Jakarta, Indonesia) lulus dari jurusan fotografi, Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta. Ia tertarik pada pola-pola konsumsi dalam kehidupan urban seturut dengan perubahan dunia yang cepat dan tak terelakkan. Jimged mencatat dan mengamati hal-hal ini dengan lensa-lensa keilmuan sosial, politik, geografi, dan sejarah. Ragam aksi perekaman gambar menubuh dalam praktik artistiknya. Sejumlah pameran yang pernah diikuti Jimged antara lain adalah Pekan Seni Media: Local Genius, di Taman Budaya Palu, Sulawesi Tengah, 2018; OK Pangan: OK Video — Indonesia Media Arts Festival, di Gudang Sarinah Ekosistem, Jakarta, 2017; bersama Julia Sarisetiati dalam What Does Art Do?, Gwangju Biennale, Korea, 2016; 125.660 Specimens of Natural History, di Galeri Salihara, Jakarta, 2015; REGENERASI, ARTE Indonesia Art Festival, Jakarta, 2014; City_net Asia, Seoul Museum of Art (SEMA), Korea, 2011; Beastly, di Rumah Cemeti Yogyakarta, 2011; dan Post-Psychadelia, Selasar Soenaryo Art Space, Bandung. Ia pernah berpameran tunggal dengan tajuk Slimmer, di RURU Gallery, Jakarta, 2008.

Pada tahun 2021 lalu Ary turut serta dalam Festival Biennale 2021 yang digelar oleh Pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan tema “ESOK”, yang memiliki makna bagaimana sejarah dibangun bersama melalui kekuatan seni dan bagaimana praktik seni dapat berbicara lebih jauh tentang masa depan kemanusiaan. Kegiatan ini menjadi sebuah momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Jakarta terus melaju, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai arah yang lebih baik. Ary berkolaborasi dengan seniman-seniman dalam negeri maupun luar negeri dalam festival Biennale 2021 seperti Anusapati (Indonesia), Anna Dauikova (Slovakia), Tamarra (Indonesia), Xuan H (Vietnam), Praneet Soi (India), Tan Pin Pin (Singapura), Miljohn Ruperto (Filipina) dan lain-lain.

Ary _Jimged_ Sendy — Traces of Home (2010)
Karya Ary _Jimged_ Sendy — Traces of Home (2010) Foto: Dirza Pandika/Tanamtumbuh Media

Pada tahun 1922, untuk memerangi banjir besar yang terjadi setiap tahun, pemerintah Belanda membangun Banjir Kanal Barat Timur. Pada tahun 2001, Pemprov DKI Jakarta mulai membangun kanal untuk menampung banjir yang direncanakan selesai pada tahun 2010. Jimged mendokumentasikan pemindahan orang dari tanah mereka sebagai akibat dari pembukaan lahan untuk Kanal Banjir Timur ini. Rangkaian foto ini menunjukan dampak dari proses pembukaan lahan ini terhadap sebelas kecematan di Jakarta Timur dan 2 kecamatan di Jakarta Utara.

Sumber lainnya:

https://rubanah.wordpress.com/2018/11/25/ary-jimged-sendy/

https://indoartnow.com/artists/jimged-ary-sendy-trisdiarto

​​https://www.goethe.de/prj/ceh/en/hib/jak/psy/knd/aps.html

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet