Teman Perupa: Pameran “Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak” — Edhi Sunarso

Tanamtumbuh Media
3 min readFeb 16, 2022

--

Sumber: dkj.or.id

EDHI SUNARSO (2 Juli 1932–4 Januari 2016) adalah seorang maestro pematung yang karyanya mungkin pernah kita lihat di berbagai area publik di Jakarta. Edhi lahir di Salatiga, Jawa Tengah, kemudian ia mulai belajar dan berlatih membuat patung di Bandung antara tahun 1946–1949 saat berstatus tawanan perang Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL). Edhi ingin menekuni bakatnya di bidang pahat, oleh karena itu ia menempuh pendidikan resmi di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) dan lulus pada tahun 1955. Selain itu, Edhi juga menempuh pendidikan di Kelabhawa Visva Bharati University, India dan menyelesaikan pendidikannya di tahun 1957.

Edhi telah memenangkan berbagai penghargaan atas karya-karyanya. Sejak tahun 1950-an, karya Edhi sudah banyak dipamerkan dalam berbagai pameran, diantaranya; Pameran Tunggal di Santiniketan India (1956), Pameran Tunggal dan Pameran Nasional ALL India di India (1957), pameran bersama istri di Yogyakarta (1959), dan pameran bersama But Mohtar, G. Sidharta, dan Rita Widagdo (1987). Sedangkan penghargaan-penghargaan yang telah ia terima diantaranya; Lomba Seni Patung Internasional di Inggris (1953), mendapat medali emas sebagai Karya Seni Patung Terbaik di India (1956–1957), Piagam Seni untuk Karya Monumental di Yogyakarta (1996), Empu Ageng Seni Patung oleh ISI Yogyakarta (2010), dan masih banyak lagi penghargaan yang didapatnya.

Selain aktif berkecimpung di dunia seni, Edhi Sunarso juga turut aktif mengambil peran dalam dunia pendidikan, hal ini dibuktikan dengan perannya sebagai tenaga pendidik. Edhi menjadi salah satu pengajar di Akademi Kesenian Surakarta pada tahun 1958–1959. Setelah itu, di tahun 1959–1967 ia menjadi Ketua Jurusan Seni Patung di Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia ASRI Yogyakarta. Pada tahun 1967–1981, ia mengajar di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Negeri (IKIP) Yogyakarta. Edhi menjadi tenaga pengajar merangkap asisten Ketua Bidang Akademik STSRI/ISI (Institut Seni Indonesia) Yogyakarta pada tahun 1968–1984. Kemudian di tahun 1985–1990, Edhi menjadi pengajar sekaligus Sekretaris Senat di ISI Yogyakarta.

Edhi Sunarso abadi melalui karya-karyanya yang kini menjadi bagian yang khas dari lanskap kota Jakarta: Monumen Selamat Datang (1962) di Bundaran HI, Monumen Pembebasan Irian Barat (1963) di Lapangan Banteng, dan Monumen Dirgantara (1966) di Pancoran. Ketiganya dipesan Presiden Sukarno setelah Edhi mendalami seni patung di Kala Bhavana, Visva-Bharati University, Santiniketan.

Karya Torso (1974) Foto: Dirza Pandika / Tanamtumbuh Media

Seniman : Edhi Sunarso

Judul : Torso

Medium/Materia : Kayu Sonokeling

Dimensi : 104 cm

Deskripsi:

Patung karya Edhi Sunarso yang berjudul “Torso” ini merupakan transformasi dari bentuk tubuh seorang wanita. Patung ini bisa dikategorikan dalam gaya seni abstrak, mengingat bentuknya telah jauh berubah dari dasarnya. Akan tetapi, dalam irama bentuk kayu sonokeling yang plastis, sosok wanita itu masih dapat dikenali dari bulatan dalam rongga yang mempresentasikan buah dada, dan lekuk-lekuk bergelombang yang menggambarkan anatomi tubuh.

Selain sebagai pematung monumen, seniman ini termasuk sosok yang kuat dalam mengeksplorasi patung-patung yang berasas liris individual. Edhi Sunarso dalam proses yang panjang mengembangkan bentuk modern yang tetap berorientasi pada berbagai sumber tradisi. Puncaknya adalah ketika ia sampai pada bentuk-bentuk abstrak yang didalamnya tersimpan spirit dan idiom-idiom tradisi.

Dalam karya ini, makna yang dibaca adalah bagaimana seniman mengungkapkan empati terhadap nilai-nilai kemanusiaan lewat penggalian bentuk tubuh wanita. Eksplorasi nilai kemanusiaan itu sampai pada esensi bentuk, fungsi, dan nilai estetika dari bagian-bagian tubuh sehingga melahirkan bentuk yang tidak terduga. Sampai penggalian yang cukup lama, patung ini menampilkan bentuk lembut dan indah, yang merefleksikan nilai kemanusiaan pada sosok wanita.

Sumber lainnya:

http://archive.ivaa-online.org/pelakuseni/edhi-sunarso

https://id.wikipedia.org/wiki/Edhi_Sunarso#cite_note-:0-1

--

--

Tanamtumbuh Media
Tanamtumbuh Media

Written by Tanamtumbuh Media

Sebuah Publikasi Seni & Desain Secara Massal.

No responses yet