Tercekik Pada Hubungan
yang Toxic
Toxic relationship adalah hubungan yang membuat satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang. Bentuk tindakan negatif yang bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang ini bisa serangan fisik, psikologis, atau emosional.
Membangun sebuah hubungan dengan orang lain membutuhkan kerja sama yang baik antara kedua belah pihak. Sangat wajar ketika sebuah hubungan menemui masalah berupa perkelahian atau tidak sepakat dalam satu hal.
Lebih dari itu, masalah yang hadir dalam toxic relationship akan membuat salah satu pihak merasa tertekan dan terancam.
Bahayanya hubungan toxic terkadang tidak hanya ditandai dengan perilaku dan omongan kasar semata. Isyaratnya terkadang bisa samar lewat kata atau tindakan sehari-hari yang kerap tidak disadari.
Berawal dari perhatian yang berlebihan serta keinginan untuk mendominasi sebuah hubungan, lantas menggunakan kekerasan untuk menunjukkan siapa yang berkuasa.
Merasa sudah memperjuangkan sekuat tenaga tetapi tidak dihargai, merasa asing dengan dirinya sendiri, lelah akut, bahkan sedia P3K setiap jalan bersama. Sederet cerita yang dirangkum dari beberapa teman.
Toxic relationship nyatanya hanya akan menimbulkan keinginan balas dendam bagi pihak yang tersakiti. Jika ini tidak segera dihindari, sudah pasti akan ada agen-agen toxic berikutnya. Karena toxic relationship tidak hanya dalam sebuah hubungan asmara, tapi bisa timbul dalam keluarga dan pertemanan.
Kalau kalian menjalani sebuah hubungan yang toxic bahkan sampai membatasi ruang gerak, menjadikan kamu bukan lagi dirimu, merasa asing dengan tubuhmu, merasa terjajah, menjadikanmu hanya sebagai objek “pameran”, dan mendikte caramu hidup, lebih baik pergi.
Percayalah sesuatu yang kita alami berulang kali akan membuat kita terbiasa dengan itu. Karena ini demi keselamatanmu, bukan dia atau keluarganya.