The Exploring — Perkenalan dari Panarima
Panarima berasal dari Bahasa Jawa Panrimo yang artinya Ucapan Terima Kasih. Harapannya, Panarima bisa memberikan rasa terimakasih secara langsung pada apapun dan siapapun yang berkontribusi dalam karya-karya Panarima. Kota Boyolali itu punya potensi besar dalam menghasilkan karya ecoprint karena banyak banget tumbuhan liar yang bisa jadi motif ecoprint dari tanah ini. Apalagi, konsep dari ecoprint ini yang juga sesuai dengan prinsip hidup Maya Dwi Pratita yang hidup low waste sejak 2018. Karena mengambil bahan langsung dari alam, maka Panarima sangat menghindari proses yang bisa mencemari lingkungan. Packaging Panarima menggunakan cassava bag yang juga produk Indonesia.
Kain ecoprint, apabila di campur dengan tren mode anak muda Indonesia, bisa jadi potensi besar untung mengangkat komunitas penjahit rumahan perempuan di Kota Boyolali ini. Mereka semua sangatlah bertalenta, tapi terpaksa hanya menerima jahitan reparasi karena menganggap hanya itu yang diminati pasar. Talenta mereka adalah harta karun yang potensial.
Panarima juga mengkombinasi mode dengan Bahasa Jawa, bahasa sehari-hari banyak masyarakat Kota Boyolali yang mulai tenggelam. Bahasa Jawa memiliki makna yang sangat dalam, sama seperti kain ecoprint Panarima. Bagi Panarima, kain ecoprint sangatlah eksotis dan sangat sinergis dengan Bahasa Jawa. Kedua kombinasi ini adalah identitas Panarima yang sangat Indonesia.