Tiga Galeri Seni Hadirkan Presentasi Tunggal
Srisasanti Gallery, Kohesi Initiatives, dan STEM Projects kembali gelar pameran presentasi tunggal dengan menitikberatkan kehidupan sehari-hari.
Yogyakarta terus dibanjiri segudang pagelaran seni dari berbagai galeri yang ada. Mulai dari Srisasanti Gallery menghadirkan pameran tunggal oleh Agus TBR, dan Kohesi Initiatives mengadakan presentasi tunggal oleh Windi Apriani. STEM Projects mempersembahkan STEM Show 4, pameran bersama yang menampilkan karya-karya dari 8 seniman muda Indonesia: Anjastama HP, Azizi Al Majid, Bebe Wahyu, Dabi Arnasa, Dapott, Dennys Fadhil, Dwiky KA, Mahaputra Vito. Ketiga pameran tersebut diselenggarakan secara bersamaan di waktu dan lokasi yang sama yakni, 11 April — 14 Mei 2023 di Tirtodipuran Link Building A.
Srisasanti Gallery mempersembahkan Paradoxes, pameran tunggal pertama Agus TBR bersama galeri Srisasanti. Pada pameran tunggal ini, Agus TBR menghadirkan 12 lukisan sebagai representasi fragmen-fragmen renungannya mengenai berbagai paradoks dan ironi kehidupan yang ia jumpai. Pameran tunggal ini menampilkan karya-karya baru yang mencakup lukisan cat minyak di atas kanvas.
Paradoks merupakan sebuah konsep yang bisa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam setiap hubungan, keputusan, dan dalam cara memandang dunia. Agus TBR melihat kembali bagaimana manusia menghadapi konflik di masa lalu, yang secara langsung berdampak besar dan membentuk kondisi dan budaya hidup masa kini. Ia juga membahas kesadaran-kesadaran yang muncul seiring berkembangnya zaman, yang dapat dianggap sebagai pertanda akan apa yang bisa dihadapi di masa depan yang penuh ketidakpastian.
Visualisasi gagasan Agus TBR pada pameran tunggalnya kali ini menelusuri sejarah peradaban manusia, mulai dari kesadaran tentang animal welfare, aufklarung, revolusi industri, kapitalisme, kolonialisme, guncangan posmodernisme, hingga dunia yang penuh ketidakpastian. Pada saat yang sama, simbol-simbol yang ada dalam karya-karyanya menyentuh nilai-nilai ketimuran, khususnya Jawa, tentang ramalan, kesuburan, siklus iklim, hingga asal dan tujuan akhir kehidupan.
Kohesi Initiatives mempersembahkan Translucent Lines, presentasi tunggal pertama Windi Apriani bersama dengan galeri. Pada presentasi tunggal kali ini, Windi menghadirkan 4 karya kanvas yang sepenuhnya dikerjakan dengan ballpoint hitam.
Windi menggunakan metode arsir atau menumpuk garis dengan teknik bertumpuk silang (cross-hatching) untuk menunjukkan kemungkinan baru dalam seni lukis. Kepadatan arsiran yang berbeda-beda dalam lukisan Windi menciptakan kedalaman ruang dan memperkuat kehadiran objek-objek pada lukisannya.
Arsiran tersebut menjadikan lukisan Windi translucent, seperti tembus pandang menembus bidang kanvas. Hal itulah yang menjadi kekhasan Windi dalam berkarya. Sekilas, karya-karyanya tampak seperti foto hitam-putih dengan objek yang hadir dalam lukisan-lukisannya. Objek tersebut memiliki “aura” tersendiri di dalam karya-karya Windi.
Windi Apriani dalam kalimatnya sendiri, “Karya-karya saya tentu tidak hanya berhenti pada persoalan representasi. Saya terus menggali, meramu, dan menciptakan kode-kode yang lebih bersifat subtil dan personal. Sejauh ini, karya- karya saya merefleksikan ihwal masa, yakni keterkaitan antara waktu, merekonstruksi ingatan, momen, pengalaman, dan realitas yang secara spesifik atau pun tidak mengacu pada apa yang berada di sekitar diri saya (ikatan personal) dan bahkan yang berada justru di luar diri saya.”
STEM Projects mempersembahkan STEM Show 4, pameran bersama yang menampilkan karya-karya dari 8 seniman muda Indonesia: Anjastama HP, Azizi Al Majid, Bebe Wahyu, Dabi Arnasa, Dapott, Dennys Fadhil, Dwiky KA, Mahaputra Vito.
STEM Show merupakan program pameran STEM Projects yang diadakan secara rutin dan berkala, berupaya menemui dan membimbing seniman-seniman yang masih berada di tahap awal karir mereka. Dengan pendekatan yang berfokus pada seniman, STEM Show mendorong mereka untuk mengeksplorasi praktik dan terus aktif berkarya.
Pada pameran kali ini, para seniman mengekspresikan berbagai hal, di antaranya; Anjastama HP membicarakan citra diri manusia melalui figur tokoh pewayangan, yang kadang tampak baik dan terkadang buruk; Azizi Al Majid, mendorong pemirsa untuk mempertimbangkan hubungan kompleks antara seni kontemporer dan penontonnya; Dapott menghadirkan ingatan yang pudar pada setiap memori masa kecil; Dennys Fadhil mengingatkan bahwa semua yang tampak cerah dan berwarna sebenarnya tidak seperti apa yang terlihat; sedangkan Mahaputra Vito mengkomposisikan hal-hal yang terlintas di pikirannya melalui karya agar tetap tidak hilang begitu saja.
Dipresentasikan dengan gaya khas mereka, STEM Projects mendorong interaksi antara seni dan masyarakat melalui aksesibilitas dan keterlibatan antara keduanya. Pameran ini diadakan sebagai wadah dan jejaring untuk memperkenalkan karya seniman-seniman muda kepada audiens yang lebih luas.
Pameran presentasi tunggal ketiga galeri ini dibuka untuk umum sejak 11 April — 14 Mei 2023. Jam buka galeri adalah Selasa — Minggu, 10.00–12.00–19.00 WIB. Berlokasi di Tirtodipuran Link Building A, Yogyakarta.