“Unbearable Lightness” Mengungkap Lembaran Kehidupan Manusia

Tanamtumbuh Media
2 min readFeb 21, 2024
Tampak tampilan karya Agung Kurniawan, Irfan Hendrian, dan Jiieh G. Hur dalam Pameran Unbearable Lightness. Foto milik ROH.

Pameran kelompok ROH menggabungkan tekstur, warna, garis, dan bentuk dalam karya seni kertas untuk mengekspresikan keindahan dan kehidupan.

Unbearable Lightness, pameran kelompok ROH, terinspirasi oleh novel karya Milan Kundera “The Unbearable Lightness of Being” memberi ruang bagi para seniman dari belahan dunia mengekspresikan perspektif mereka melalui media kertas. Pameran ini mempersembahkan seni kontemporer sebagai alat dalam penyampaian pesan dan menampilkan cerita.

Novel karya Kundera membahas konsep keberadaan manusia yang dianggap “ringan”, tanpa makna dan tujuan berubah menjadi sebuah hal yang “berat” saat keberadaan manusia memiliki konsekuensi besar dan tanggung jawab. Gagasan tersebutlah yang kemudian menciptakan peluang dalam pameran seni Unbearable Lightness untuk menyoroti narasi Kundera yang direpresentasikan melalui lembaran kertas. Syair karangan Solaia Suherman yang menggambarkan sisi lain dari sebuah “kertas” juga menjadi highlight pameran.

Tampal tampilan karya Chi Too (b. 1981, Kuala Lumpur) dalam Pameran Unbearable Lightness. Foto milik Tanamtumbuh Media.

Kertas yang seringkali dianggap sebagai sesuatu yang ringan dan rapuh, dalam pameran Unbearable Lightness, ROH memperkenalkan makna lain dari sebuah kertas. Deretan karya-karya di pameran menjadi bentuk eksplorasi perasaan dan pandangan dalam menambahkan nilai lebih ke lembaran-lembaran kertas. Filosofi kertas yang diangkat sebagai media utama seni dalam pameran ini mengajarkan bahwa pada akhirnya manusia diibaratkan “kertas”, potensi dan kemampuan kita tidak terbatas, namun ditentukan oleh cara kita menampilkan diri.

Pameran ini akan menampilkan berbagai karya dari seniman multidisiplin antara lain Agung Kurniawan, Aurora Arazzi, Ayesha Sultana, Carmen Ceniga Prado, Chi Too, Davy Linggar, Eko Nugroho, Ipeh Nur, Irfan Hendrian, Jiieh G. Hur, Julian Ambraham “Togar”, Luqi Lukman, Reina Sugihara, Syaiful Aulia Garibaldi, Maria Taniguchi, Tiffany Chung, dan Wolfgang Matuschek. Para seniman yang terlibat kemudian menilik “ringan-beratnya” kertas baik dari materil maupun narasi atau konsep yang diangkat pada karya pameran.

Selain menggandeng para perupa terkemuka, pameran kolektif ini bekerja sama dengan galeri seni mancanegara, The Back Room (Malaysia), Sullivan + Strumpf (Singapura/Australia), Silverlens (Filipina), Kiang Malingue (Hong Kong), Whistle(Korea Selatan), dan Crèvecœur (Prancis). Pameran Unbearable Lightness telah dibuka untuk umum sejak tanggal 1 Februari hingga 25 Februari 2024, di Jalan Surabaya 66, Jakarta.

--

--